"ya, ummi mau abi menikah dengan Nida" jawabku sambil menatap wajah suamiku
"ummi, sebaiknya ummi Wudhu dulu, tenangkan hati ummi, abi ga mau berbicara dalam hati yang sedang khalut" jawab suamiku dengan nada berusaha menenangkan hatiku
akhirnya aku pergi wudhu meninggalkannya sendiri diruang tivi,
Abi dan ummi adalah panggilan semenjak kami menikah walau sampai saat ini kami belum di karunia anak sekalipun panggilan itu tetap lekat di keluarga kami
Mencoba menenangkan diri dengan cara membaca Surat CintaNya di kamar, Sengaja kupilih Surah An-Nisa sebagai bahan menenangkan diriku malam ini, kemudian aku membaca terjemahannya membuat tekadku telah bulat.. Sejam pun berlalu dan suamiku memasuki kamar dan berbaring di kasur sambil memperhatikanku yang lagi asyik membaca Surat Cinta yang Indah itu, tak lama kemudian, kusudahi kajianku malam ini,
Kutatap mata suamiku, sangat teduh, sangat bersahaja, rasanya tidak pantas diri ini bersanding dengan sosok yang satu ini, aku pun duduk mendekati suamiku
"Bii" ucapku memecah keheningan malam itu
"hmm" jawabnya sambil tersenyum indah padaku,
"Rumah kita sangat besar yah untuk 2 orang saja??" ucapku sembari membaguskan baju tidurnya
"maksud ummi apa ?? apa mau kita pindah rumah cari yang lebih kecil dari ini??" Tanya lagi padaku
"Bukan, bukan itu bii, Ummi merasa kesepian dirumah sebesar ini, apalagi kalau abi pergi kekantor dan pulang larut malam, terkadang ummi juga butuh teman bi, dan abi tau kan, sampai sekarang Allah juga belum memberikan kita Anak" ucapku dengan nada sedikit gemetar
"Ummi, ummi yang sabar yah, Allah akan memberikan apa yang terbaik untuk kita, yang penting kita sudah ikhtiar, apa perlu Nada suruh pindah kesini, ?? biar ummi ada temannya ??"jawabnya polos
"Nada kan masih sekolah bi, ga mungkinlah dia mau tinggal disini selamanya, apalagi untuk pindah sekolah kesini rasanya dia tidak akan mau, apalagi dia kan udah kelas 3, sayanglah untuk pindah" jawabku
"ya udah ummi sabar aja, atau mau ibu suruh tinggal bersama kita ? jawabnya lagi
"ibu pasti ga mau lah, ga mungkin juga apalagi bapak disaanakan juga kerja" jawabku lagi
"lalu ?? tanya suamiku
"Bii, pandangan abi tentang poligami apa ?? ummi pengen share aja sama abi sebelum tidur" tanya ku sedikit tersenyum
"poligami itu salah satu Sunnah Rasul, Poligami juga salah satu sarana yang terbaik untuk menghilangkan Zina, Poligami juga Salah satu Cara untuk menghasilkan Generasi Generasi Islam yang banyak, dan berjalan dijalan Allah" jawabnya singkat
"lalu ?? Jika abii ummi Suruh poligami mau ??" tanyaku semakin serius
"uummi ngomong apa si ?? udah ahh, Abi ngantuk, udah larut juga, besok ada rapat harian dikantor, selamat malam sayangku" Ucapnya sembari mengecup kening dan pipiku lalu tidur membelakangiku
"selamat tidur juga suamiku" ucapku sembari mengelus punggungnya
Seperti biasa kegiatan rutin ku sehari sehari adalah mengajar siswa siswa Muslimah di TPA yang terletak tidak jauh dari rumahku,
Kukenal dia Beberapa bulan yang lalu, sikapnya yang bersahaja, Tutur katanya yang lembut dan Pakaiannya yang Subhanallah, walaupun dia belom menggunakan Niqab seperti diriku tapi dia benar benar sosok Muslimah yang sangat sangat kaffah, banyak anak anak yang suka padanya, terbukti dengan di pilihnya dia sebagai guru paling disayangi oleh murid yang kuadakan dikelasku beberapa waktu lalu,
Syabila namanya, kami para pengajar biasa memanggilnya dengan ibu sayu karena dia memiliki mata yang sayu, ahhh, indah Sekalii, murid murid biasa memanggil dengan sebutan ibu Bila
"Assalamualaykum Ukhty" sahut ku membuyarkan sepi di ruangan itu
"Wa'alaykumussalam ukhty Nida " jawabnya dengan senyum yang khas dari beliau
"Ukhty, ana ingin sharing dengan anti mengenai Poligami, bagaimana menurut anti ?? tanyaku langsung ketopik
"poligami ?? sudah jelaskan poligami adalah Sunnah Rasullullah artinya dikerjakan berpahala dan ditinggalkan tidak apa apa, jika telah mampu, kenapa tidak ? karena poligami juga salah satu cara untuk membangun generasi muda menjadi generasi penerus untuk memajukan Islam"jelasnya
"lalu, jika suatu saat anti berjodoh dengan Orang yang sudah beristri, gimana ?? tanyaku semakin serius
"hehehe, ukhty, ana yakin apa yang Allah berikan kepada Ana adalah yang Terbaik untuk ana, jikalau ana harus memilki suami yang sudah beristri tapi jika agama si ikhwan bagus, insya Allah, saya Ridho ukh" jawabnya tetap tenang
"Alhamdulillah, Lalu jika ada yang datang kerumah anti untuk mengkhitbah anti untuk dijadikan istri tapi dia sudah memiliki istri, apa anti akan menerimanya ?? tanyaku lagi
"hmm," sembari tersenyum "Ukh, jika Lelaki itu baik agamanya dan dia menikahi ana untuk ibadah, insya Allah akan ana terima dengan Pertimbangan dan keputusan Allah,"
Aku hanya tersenyum mendengar jawaban bijaknya "semoga dimudahkan ya Allah"desahku dalam hati
"Bi, tadi mama nelpon ummi menanyakan apa udah ada tanda tanda aku hamil atau tidak" ucapku tertunduk
Suamiku hanya melihat ekspresiku yang sangat sedih "lalu?'tanyanya
"yah ummi bilang yang sejujurnya bahwa tidak ada tanda tanda hingga detik ini"
"terus Mama ngomong apa" tanya suamiku mendekati aku
"mama ga ngomong apa apa, lalu mematikan teleponnya seperti biasa" jawabku sambil menatap mata teduh suamiku
"bii, Ummi mau abi menikah lagi,"ucapku lagi
"Ummi jangan mulai yaa, tolong abi capek"jawabnya sedikit marah
"ummi serius bii, ada akhwat disekolah, sama sama mengajar di TPA, ummi mau dia temani ummi di rumah besar ini,"ucapku
"ya udah, suruh akhwat itu tinggal dirumah kita, kan kamar kosongnya masih ada"jawabnya sambil mengotak atik laptopnya
"Ya, ummi ingin mengajaknya tinggal di rumah ini juga, tapi abi harus menikahinya"jawabku lagi
"ummi, apa sih yang ada dipikiran ummi ??"
"emang ada yang salah dengan ummi bi ?? abi tau kan kalau poligami itu Sunnah Rasulullah, lalu apakah ummi salah menyuruh abi untuk melakukan Sunnah itu ?? Salah bi ?? Tanyaku dengan sedikit mata memerah ingin nangis
"Mii, tidak ada yang salah dengan itu semua, tapi yang abi herankan sikap ummi akhir akhir ini yang memaksa abi untuk nikah lagi, ada apa dengan mu mmi ?? ada apa ?? kau tau mmi, kita hanya butuh bersabar untuk semua ini mmi, bersabar untuk hari indah itu mmi, bersabar untuk kehadiran Tawa dan tangis bayi kecil dari Rahimmu mmi, Sabar sayangg"jawabnya sambil mengusap air mata yang sudah tumpah membasahi pipiku
dia Mendekapmu dengan cintanya, sekali lagi dia membuat hatiku luluh ya Allah, terima kasih atas Karunia ini, Terima kasih untuk Mas Arman yang Telah kau kirim kepadaku, Terimakasih ya Allah.
Sudah 3 hari aku terbaring lemah di Rumah sakit, Mas Arman jadi lebih Sering tidak masuk kantor karena Menjaga ku,karena maklum, jika aku sakitt,, aku sedikit agak manja dari biasanya
"Mii, kata dokter ummi tidak sakit yang sangat keras, hanya saja keadaan badan ummi melemah karena pikiran, ummi mikiri apa ?? tanya suamiku dengan wajah takut kehilangan
"masih ingat tidak dengan pembicaraan kita bebarapa hari yang lalu ?? tanyaku kepadanya
"Ya Allah mii, apa yang harus abi lakukan mii ??"
"abi, ummi ga mau apa apa, ummi hanya mau abi menikah dengan beliau, akhwat yang ummi ceritakan, insya Allah agamanya bagus bii, Itu yang ummi mau, hanya itu"jawabku
"apa itu bisa membuat ummi senang ?? apa itu yang bisa membuat ummi sembuh mmi ?? apa itu yang Selama ini ummi pikirkan ?? tanyanya sambil menggenggam tanganku erat
"Bi, ini bukan hanya untuk kepentingan ummi, ini juga untuk keluarga kita bi, ini juga untuk generasi islam kan ? abi tau kan ? mama telah maksa maksa agar kita segera memiliki momongan, mama udah kepengen sekali memiliki cucu darimu bii, dan kau juga tau kan bi bahwa aku tak bisa haamill"ucapku terbata bata menahan air mata yang ingin keluar
suamiku mencium keningku dan berusaha menenangkan hatiku
"ummi, Demi Allah aku sangat sangat mencintaimu, Tidak pernah terpikir sedikitpun dalam pikiranku untuk berpisah denganmu kecuali kematian yang memisahkan kita, tidak pernah terpikirkan untuk membagi cinta ini, tak pernah terpikirkan bahkan ada wanita lain dalam kehidupan kita, tak pernah mii, tapi jika itu yang terbaik untuk mu dan untuk kita, insya Allah abi akan melakukannya"jawab suami
Kulihat air bernama air mata itu mengalir deras membasahi pipinya yang putih
"jadi ?? abi mau menikah dengan syabila ?? tanyaku lagi
"Insya Allah jika itu yang terbaik, abi bersedia"jawab suami
Aku tersenyum mendengar jawabannya,
Aku hanya tersenyum mendengar jawaban bijaknya "semoga dimudahkan ya Allah"desahku dalam hati
"Bi, tadi mama nelpon ummi menanyakan apa udah ada tanda tanda aku hamil atau tidak" ucapku tertunduk
Suamiku hanya melihat ekspresiku yang sangat sedih "lalu?'tanyanya
"yah ummi bilang yang sejujurnya bahwa tidak ada tanda tanda hingga detik ini"
"terus Mama ngomong apa" tanya suamiku mendekati aku
"mama ga ngomong apa apa, lalu mematikan teleponnya seperti biasa" jawabku sambil menatap mata teduh suamiku
"bii, Ummi mau abi menikah lagi,"ucapku lagi
"Ummi jangan mulai yaa, tolong abi capek"jawabnya sedikit marah
"ummi serius bii, ada akhwat disekolah, sama sama mengajar di TPA, ummi mau dia temani ummi di rumah besar ini,"ucapku
"ya udah, suruh akhwat itu tinggal dirumah kita, kan kamar kosongnya masih ada"jawabnya sambil mengotak atik laptopnya
"Ya, ummi ingin mengajaknya tinggal di rumah ini juga, tapi abi harus menikahinya"jawabku lagi
"ummi, apa sih yang ada dipikiran ummi ??"
"emang ada yang salah dengan ummi bi ?? abi tau kan kalau poligami itu Sunnah Rasulullah, lalu apakah ummi salah menyuruh abi untuk melakukan Sunnah itu ?? Salah bi ?? Tanyaku dengan sedikit mata memerah ingin nangis
"Mii, tidak ada yang salah dengan itu semua, tapi yang abi herankan sikap ummi akhir akhir ini yang memaksa abi untuk nikah lagi, ada apa dengan mu mmi ?? ada apa ?? kau tau mmi, kita hanya butuh bersabar untuk semua ini mmi, bersabar untuk hari indah itu mmi, bersabar untuk kehadiran Tawa dan tangis bayi kecil dari Rahimmu mmi, Sabar sayangg"jawabnya sambil mengusap air mata yang sudah tumpah membasahi pipiku
dia Mendekapmu dengan cintanya, sekali lagi dia membuat hatiku luluh ya Allah, terima kasih atas Karunia ini, Terima kasih untuk Mas Arman yang Telah kau kirim kepadaku, Terimakasih ya Allah.
Sudah 3 hari aku terbaring lemah di Rumah sakit, Mas Arman jadi lebih Sering tidak masuk kantor karena Menjaga ku,karena maklum, jika aku sakitt,, aku sedikit agak manja dari biasanya
"Mii, kata dokter ummi tidak sakit yang sangat keras, hanya saja keadaan badan ummi melemah karena pikiran, ummi mikiri apa ?? tanya suamiku dengan wajah takut kehilangan
"masih ingat tidak dengan pembicaraan kita bebarapa hari yang lalu ?? tanyaku kepadanya
"Ya Allah mii, apa yang harus abi lakukan mii ??"
"abi, ummi ga mau apa apa, ummi hanya mau abi menikah dengan beliau, akhwat yang ummi ceritakan, insya Allah agamanya bagus bii, Itu yang ummi mau, hanya itu"jawabku
"apa itu bisa membuat ummi senang ?? apa itu yang bisa membuat ummi sembuh mmi ?? apa itu yang Selama ini ummi pikirkan ?? tanyanya sambil menggenggam tanganku erat
"Bi, ini bukan hanya untuk kepentingan ummi, ini juga untuk keluarga kita bi, ini juga untuk generasi islam kan ? abi tau kan ? mama telah maksa maksa agar kita segera memiliki momongan, mama udah kepengen sekali memiliki cucu darimu bii, dan kau juga tau kan bi bahwa aku tak bisa haamill"ucapku terbata bata menahan air mata yang ingin keluar
suamiku mencium keningku dan berusaha menenangkan hatiku
"ummi, Demi Allah aku sangat sangat mencintaimu, Tidak pernah terpikir sedikitpun dalam pikiranku untuk berpisah denganmu kecuali kematian yang memisahkan kita, tidak pernah terpikirkan untuk membagi cinta ini, tak pernah terpikirkan bahkan ada wanita lain dalam kehidupan kita, tak pernah mii, tapi jika itu yang terbaik untuk mu dan untuk kita, insya Allah abi akan melakukannya"jawab suami
Kulihat air bernama air mata itu mengalir deras membasahi pipinya yang putih
"jadi ?? abi mau menikah dengan syabila ?? tanyaku lagi
"Insya Allah jika itu yang terbaik, abi bersedia"jawab suami
Aku tersenyum mendengar jawabannya,
"ALHAMDULILLAH "
Kutelpon syabila melalui ponsel ku, kukatakan padanya bahwa ahad pagi kita akan berkunjung kerumahnya untuk berkenalan dengan keluarganya, awalnya Syabila heran untuk apa kedatanganku kerumahnya, apalagi ingin bertemu dengan ayah dan ibunya tapi setelah kujelaskan panjang lebar, akhirnya syabila mengiyakan keinginanku itu
Kutatap nanar wajah suamiku, ya suamiku yang akan memiliki kekasih hati yang baru, ya Allah, semoga ini yang Terbaik, Aammiin" ucapku dalam hati sebelum akhirnya sampailah dirumah Syabilla
Kami disambut hangat oleh kedua orang tua syabilla dan dipersilahkan masuk, kujelaskan apa sebenarnya keinginan kami kerumahnya, syabillah dan mas arman hanya mampu tunduk mendengar penjelasanku, tak lama aku menjelaskan keinginanku kepada syabillah dan keluarganya, Alhamdulillah syabillah memiliki orang tua yang paham tentang Dien ini, dan semua keputusan diserahkan ketangan Syabillah
"Bagaimana keputusanmu dik ? tanyaku kepadanya yang sedari tadi tak berani menatap wajahku
"Ukhty, Demi Allah tak pernah sedikit pun terlintas dalam pikiranku bahwa hari ini akan terjadi, tak pernah aku memikirkan ucapan kita di ruang kepada sekolah beberapa waktu lalu, ukthty, Demi Allah, jika ini bernilai Ibadah kepada Allah, Saya menerima semua ini dengan Ikhlas dan semata mata mengharap Ridho Allah," Jawabnya sambil tetap tertunduk tak berani menatap
Aku memegang tangannya sambil mengatakan " Dik, Insya Allah semua ini baik,"
Tidak membutuhkan Proses yang lama, ya Seminggu lagi suami ku akan menikah lagi, aku sibuk mempersiapkan semuanya, semua aku yang handle, suami hanya diam diam dan diam, tapi aku yakin bahwa Semua akan berjalan seperti biasa,
Akhirnya hari itu pun tiba, hari dimana Suamiku akan mengucapkan Ijab dan kabul untuk kedua kalinya, bukan, bukan untukku tapi untuk Wanita lain yang aku pilih, Semua para Tamu melihat kearahku dengan wajah sedih, ya aku tau apa yang ada di benak mereka,
Kulihat Syabillah sangat cantik hari itu, Bersanding dengan suami ku, orang yang 6 tahun menikahi ku kini bersanding dengan wanita lain,
Aku memeluk Syabillah erat sekali, tak terasa air mata menetes dipelupuk mataku, air mata ini bukan air mata kesedihan, tapi air mata kebahagian, ya sebuah Kebahagiaan akan hadir menemani hari hari ku,
Aku melihat wajah suamiku sembari memeluknya dengan hangat
"Abi, Barakallahu Laka Wa Baraka Alaika Wa Jama'ah Bainikama Fi Khaer" tak terasa sesak dada ini mengucapkan kalimat itu untuk suami ku, untuk lelaki yang sudah 6 taun bersamaku, Tapi insya Allah aku bahagia dengan ini semua
Tak Terasa sudah 2 tahun kami hidup bertiga dan sekarang abi dan syabillah sudah memiliki 1 orang anak bernama Bidadari Annisa, Alhamdulillah dan Akuu, ya aku tetap menunggu untuk hari indah itu tiba, hari dimana rahim ku terisi oleh yang namanya Janin, abi juga tetap mencintaiku tak berkurang, ada atau tidak nya nya syabillah abi tetap mencintaku
teruntuk abi, Terima kasih untuk cinta ini bi :')
teruntuk Adik ku Syabillah, Jangan Pernah segan denganku, engkau juga berhak tinggal di hati suamiku dik, suami kita :')
teruntuk Bidadari Annisa, Aku juga Bundamu, aku juga menyayangimu, doakan bunda yah sayang :')
Aku percaya Allah Maha Baik dan Maha Adil. Aku Percaya Bahwa Allah Tidak Akan Menguji Suatu Kaum di Bawah Kemampuan UmmatNya..................
Nisa, 08 Februari 2012
Kutelpon syabila melalui ponsel ku, kukatakan padanya bahwa ahad pagi kita akan berkunjung kerumahnya untuk berkenalan dengan keluarganya, awalnya Syabila heran untuk apa kedatanganku kerumahnya, apalagi ingin bertemu dengan ayah dan ibunya tapi setelah kujelaskan panjang lebar, akhirnya syabila mengiyakan keinginanku itu
Kutatap nanar wajah suamiku, ya suamiku yang akan memiliki kekasih hati yang baru, ya Allah, semoga ini yang Terbaik, Aammiin" ucapku dalam hati sebelum akhirnya sampailah dirumah Syabilla
Kami disambut hangat oleh kedua orang tua syabilla dan dipersilahkan masuk, kujelaskan apa sebenarnya keinginan kami kerumahnya, syabillah dan mas arman hanya mampu tunduk mendengar penjelasanku, tak lama aku menjelaskan keinginanku kepada syabillah dan keluarganya, Alhamdulillah syabillah memiliki orang tua yang paham tentang Dien ini, dan semua keputusan diserahkan ketangan Syabillah
"Bagaimana keputusanmu dik ? tanyaku kepadanya yang sedari tadi tak berani menatap wajahku
"Ukhty, Demi Allah tak pernah sedikit pun terlintas dalam pikiranku bahwa hari ini akan terjadi, tak pernah aku memikirkan ucapan kita di ruang kepada sekolah beberapa waktu lalu, ukthty, Demi Allah, jika ini bernilai Ibadah kepada Allah, Saya menerima semua ini dengan Ikhlas dan semata mata mengharap Ridho Allah," Jawabnya sambil tetap tertunduk tak berani menatap
Aku memegang tangannya sambil mengatakan " Dik, Insya Allah semua ini baik,"
Tidak membutuhkan Proses yang lama, ya Seminggu lagi suami ku akan menikah lagi, aku sibuk mempersiapkan semuanya, semua aku yang handle, suami hanya diam diam dan diam, tapi aku yakin bahwa Semua akan berjalan seperti biasa,
Akhirnya hari itu pun tiba, hari dimana Suamiku akan mengucapkan Ijab dan kabul untuk kedua kalinya, bukan, bukan untukku tapi untuk Wanita lain yang aku pilih, Semua para Tamu melihat kearahku dengan wajah sedih, ya aku tau apa yang ada di benak mereka,
Kulihat Syabillah sangat cantik hari itu, Bersanding dengan suami ku, orang yang 6 tahun menikahi ku kini bersanding dengan wanita lain,
Aku memeluk Syabillah erat sekali, tak terasa air mata menetes dipelupuk mataku, air mata ini bukan air mata kesedihan, tapi air mata kebahagian, ya sebuah Kebahagiaan akan hadir menemani hari hari ku,
Aku melihat wajah suamiku sembari memeluknya dengan hangat
"Abi, Barakallahu Laka Wa Baraka Alaika Wa Jama'ah Bainikama Fi Khaer" tak terasa sesak dada ini mengucapkan kalimat itu untuk suami ku, untuk lelaki yang sudah 6 taun bersamaku, Tapi insya Allah aku bahagia dengan ini semua
Tak Terasa sudah 2 tahun kami hidup bertiga dan sekarang abi dan syabillah sudah memiliki 1 orang anak bernama Bidadari Annisa, Alhamdulillah dan Akuu, ya aku tetap menunggu untuk hari indah itu tiba, hari dimana rahim ku terisi oleh yang namanya Janin, abi juga tetap mencintaiku tak berkurang, ada atau tidak nya nya syabillah abi tetap mencintaku
teruntuk abi, Terima kasih untuk cinta ini bi :')
teruntuk Adik ku Syabillah, Jangan Pernah segan denganku, engkau juga berhak tinggal di hati suamiku dik, suami kita :')
teruntuk Bidadari Annisa, Aku juga Bundamu, aku juga menyayangimu, doakan bunda yah sayang :')
Aku percaya Allah Maha Baik dan Maha Adil. Aku Percaya Bahwa Allah Tidak Akan Menguji Suatu Kaum di Bawah Kemampuan UmmatNya..................
Nisa, 08 Februari 2012
emang sih rasa madu itu enak bahkan nabipun menyukai madu itu karna disunahkan...tapi dipihak lain madu itu gak enak meskipun meminumnya mungkin karna terpaksa mungkin jua dibarengi dengan air mata..... :)
BalasHapus:D Tetapi apapun yang kita lakukan dengan mengikuti sunnah nabi, insya Allah, akan indah :)
BalasHapusindah dipihak sang lelaki bagaimana untuk yang sang prempuan hayoh?...... de nisa mau nih dimadu wkwkwkwk
BalasHapus^_^ Wahh, pertanyaannya anu bangett X_x
BalasHapus