Ayahku bukanlah terlahir dari garis keturunan orang yang Kaya
Ayahku bukanlah orang yang memiliki titel di belakang namanya,
Ayahku juga bukan Pegawai Negeri Sipil
ayahku bukanlah Direktur yang mengurus Perusahaan-Perusahaan Besar, Yang bangunannya menjulang tinggi hampir menerobos langit
Ayahku juga bukan anggota DPR yang bekerja di ruangan Full AC
Ayahku adalah laki-laki biasa yang sangat mencintaiku dengan Luar Biasa,
Ayahku hanyalah seorang laki laki berkulit sawo matang, Tinggi, Tegap, ahh Rasanya Tidak ada laki laki seganteng beliau hingga saat ini kutemui
Ayahku hanyalah seorang laki laki yang kerjanya di bawah terik panas matahari, makanya sekarang kulit nya terlihat lebih hitam, kau tau kawan itu semua di lakukan demi siapa ?? Semua demi aku, Demi aku anaknya, demi bahagia ku, Agar aku bisa merasakan apa yang dirasakan teman temanku yang lain
Ahh, ntah sudah berapa kali aku membuat beliau menangis, ya Allah, ampuni aku
Dulu waktu SD, aku pernah menghilangkan uang tabungan teman sekelasku sebesar Rp. 150 Ribu, dan ayah rela menggantikannya tanpa memarahi aku, mungkin karena aku terlalu muda untuk di marahi waktu itu,
Masuk SMP, aku kembali melakukannya lagi, aku menghabiskan uang simpanan kelas sebanyak Rp. 300 ribu dan lagi lagi ayah menggantinya agar aku tidak malu pada teman temanku
Masuk SMA, jatuh pada lubang yang sama tapi kali ini bukan kuhabiskan uang itu tapi naas, mungkin bisa di katakan aku kecurian uang itu, kau tau berapa banyak sahabat ?? 1 juta 500 ribu dan lagi ayah menggantikannya untukku, dan aku tak akan melupakan malam itu, aku ingat sekali malam itu adalah kamis malam, dengan berani kukatakan pada ayah di saksikan juga mama dan adikku bahwa aku menghilangkan uang buku sebanyak itu, kontan ayah langsung marah marah padaku, bahkan ayah bilang "TIDAK AKAN MENYEKOLAHKAN AKU LAGI DAN AKAN MEMBUANG SEMUA BUKU BUKU PELAJARAN, TAS SEKOLAH DAN SERAGAM SEKOLAHKU MALAM ITU JUGA" tapi di tahan sama mama waktu itu, aku ga tidur semalam suntuk, kugenggam erat seragam dan tas sekolah ku,
Dan kau tau sahabat ?? Ternyata malam itu ayah ga pulang kerumah, mama sibuk menghubungi nomor hape ayah yang ga aktif, mama menangis,menelpon teman teman ayah dan tidak ada yang tau ayah kemana, aku dikamar juga menangis bersama adek ku, ya Allah ampuni aku
Dan aku pun terlelap ga tau jam berapa, tiba tiba pagi hari aku di bangunkan oleh mamaku untuk berangkat sekolah, mama cuek sama ku, dan ternyata mama memberiku uang sebesar 1 juta 500 ribu itu, dan kau tau sahabat ?? Ayah tidak pulang hanya untuk mencari pinjaman sama temannya demi membayar semua hutang hutangku disekolah, dan ayah sengaja tidak memberikan uang itu langsung kepadaku,
Sengaja aku berlama lama dikamar mandi, meluapkan semuanya, semua kesalahanku,, ya Allah, maafin aku
Kulihat ayah tertidur pulas di ruang tipi, kulihat wajah yang mulai menua, kulihat kulit yang semakin hari semakin gosong terkena sengatan matahari setiap harinya, Ayah raut wajahmu malam itu tak akan pernah kulupa,
"Kak, Jadilah anak yang dewasa, Jangan kecewain ayah yang sayang sama kakak" Ucap mama pagi itu,
Air mata tak berhenti mengalir di pelupuk mataku sampai aku menaiki bus menuju sekolah, belajarpun aku tak konsen, rasanya pengen pulang dan melihat wajah ayahku
Selesai makan malam, ayah memanggil aku dan adikku untuk duduk di ruang tamu bersama nya, aku hanya bisa menunduk kebetulan malam itu lagi mati lampu jadi kami hanya di terangi sinar lampu teplok,
"Kak, selama sekolah kakak selalu menghabiskan uang kan ?? untuk apa sih ka ?? apa yang kita kerjakan semasa kecil ini akan ngikut ketika kita sudah besar nanti, kakak pahamkan maksud ayah ??" ucap ayah sambil menghisap rokok yang ada di tangannya
Aku hanya bisa diam dan menunduk sedang adikku asyik melihat ekspresi ayah
"ayah kurang apa selama ini sama kalian ?? apa yang kalian minta selalu ayah turuti, yah aku butuh ini, Nah, Yah aku mau itu, Nah, Selalu ayah kasih kan ?? walau susah untuk wujudin itu tapi ayah selalu usaha kan ka ??? Yah uang buku ini, yah uang ini, yah uang itu, selalu ayah kasih secepat mungkin, Tapi kenapa kakak kecewain ayah ?? ka, kita ini orang susah, untuk makan aja kadang kita kekurangan, tetaplah menjadi orang yang Rendah hati ka, ayah udah ga kayak dulu ka, ikan juga sekarang udah mahal, ayah susah untuk jualnya ke agen, pakan ikan juga sekarang mahal, kalo ayah masih ayah yang dulu yah kakak bisa manja manjaan dengan apa yang kakak inginkan, ingat ka, belajarlah untuk hidup susah"
Tak terasa bulir bulir titik embun ini membasahi pelupuk mataku, ku lihat di bayangan cahaya lampu teplok itu ayah mengusap mata dengan tangan kanannya, "apakah ayah juga nangis ??" ya Allah, maafin aku yang udah buat ayahku nanges
"boleh ka bergaul, ayah ga pernah larang kakak dan ayah ga akan pernah melarang kakak untuk berteman dengan siapa aja, karena ayah tau kakak uda gede tapi kakak juga harus bisa jaga kepercayaan ayah, kalo kita di kasih amanah sama orang, berarti orang itu percaya sama kita, berarti orang itu yakin bahwa kita bisa menjalankan apa yang ditugaskan sama kita maka jagalah amanah dari teman teman itu ka,"
Mama juga ikut bersuara malam itu "Mulai sekarang jangan pernah mau di suruh pegang uang, apapun itu mau besar atau kecil, denger ?? " ucap mama menegaskan
Aku hanya mengangguk saja sambil menyeka air mata yang mulai membanjiri pipiku
" KALO MAMA DENGER KAKAK PEGANG UANG LAGI DI SEKOLAH, GA USAH SEKOLAH LAGI" ucap mama lagi
"Iyah ma, ini yang terakhir" jawabku singkat
Masa-masa sekolah pun telah selesai, aku lulus dengan nilai yang Alhamdulillah Bisa di banggakan, ayah juga bangga lihat anaknya bisa lulus,
Rencana setelah tamat sekolah semua di berikan oleh ku, ayah tak terlalu mencapurinya karena ia percaya padaku, awalnya aku ingin ikut SNMPTN tapi Qadarullah saat ujian berlangsung nenekku sakit dan aku harus menjenguknya di kampung, Alhasil aku tidak jadi ikut dan harus menunggu 1 tahun lagi untuk Kuliah, kira kira ada 6 bulan aku menghabiskan waktu ku dirumah, berdiam diri dirumah dan merangkap jadi pembantu di rumah,
Alhamdulillah dapat telpon dari tanteku yang ada di medan bahwa ada kerjaan di sebuah Mall dimedan, dan kuputuskan untuk datang kemedan, mungkin kerja lebih baik kali ya, itu menurutku pada waktu itu,
Semua sudah kusiapkan dan Qadarullah lagi, seminggu setelah kulempar Surat Lamaran itu tidak ada panggilan, ahhh ntah lah mungkin Surat Lamaran ku itu sudah menjadi penghuni Tong sampah kali yah, Akhirnya di sebelah rumah tante ada yang nawari kerja untuk jaga Net, dan aku bersedia
Kau tau sahabat ???
Apa respon ayah waktu kubilang "kakak kerja di warnet yah"
Bukan, beliau bukan mengejeknya, beliau malah bilang "Senang donk ya kak bisa kerja di net" sambil diselingi canda tawanya yang renyah,
Ia, ayah tau kalo emang dari SMK aku itu doyan ke warnet dan aku juga pernah bilang ke ayah, "Mungkin kerja di warnet enak kali yaa yah," ayah hanya tersenyum mendengar celoteh ku waktu itu, itulah sedikit dai sekian banyak kedekatan ku dengan Orang yang "ganteng" itu... Ayahku
Dan Allah tidak pernah salah menempatkan Rezeki UmmatNya, akhirnya kutunggu SNMPTN taun depan sambil aku kerja menjaga warnet
Masa Masa SNMPTN itu datang, dan Qadarullah lagi aku terlambat untuk mendaftar, Ya Allah, akhirnya kudiskusikan sama ayah bahwasanya tidak mungkin aku menunggu untuk tahun berikutnya sedang umur juga terus berjalan, ya walaupun untuk terlambat sebenarnya juga tidak bermasalah dengan umur soalnya aku masuk sekolah cepat, jadi umur 15 taun aku sudah Tamat SMK ketika itu...
Akhirnya kuputuskan untuk masuk ke Universitas Swasta yang ada dimedan, dan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Menjadi Pilihan ku ketika itu dan ayah menyetujuinya dengan sedikit tenagaku membujuk ayah dan mama ku
Tiba tiba aku dikagetkan dengan sms dari adikku yang mengatakan sedih karena aku kuliah,
"enak donk ka udah kuliah, pasti semua akan mikiri kakak, pasti akan mendahulukan kakak ketimbang biaya sekolahku," isi sms adikku,
Degg, tiba tiba saat itu juga titik titik embun itu jatuh membasahi pipiku, ku telpon ayahku, ku katakan bahwa niat untuk kuliah kubatalkan karena aku udah ga minat lagi untuk kuliah, ternyata ayah lebih menyakinkan aku lagi, dan jawabanku tetap sama untuk "TIDAK" melanjutkan kuliahku, ternyata mama membujukku, beliau mengatakan bahwa ayah udah benar-benar serius menguliahkan aku, haruskah aku mengecewakan kerja kerasnya ?? kuceritakan hal sms adikku kepada mamaku, yaa mama dan ayahku marah sama adikku, dan lagi lagi air mataku menetes tatkala mendengar suara mungil itu mengucapkan maaf kepadaku "kak,maafin aku yah, aku ga bermaksud ngomong kayak gitu, sekali lagi aku minta maaf" ya Allah, adikku begitu tulus meminta maaf, kepadaku, dan lagi air mata ini membasahi pipiku, dan akhirnya aku tetap semangat untuk kuliah itu,
Dan Alhamdulillah, hingga aku menulis tulisan ini, aku udah semeter 2 jurusan Akuntansi tepatnya di kelas E Pagi,
Hari itu, disaat aku lelah dengan semuanya, aku lelah ketika semua uangku habis hanya untuk ongkos pulang pergi dari rumah ke kampus, lelah dengan semua kehidupan ini, tak lupa kutelpon ayahku, kukatakan kepada beliau bahwa aku lelah dengan kehidupan ini, lelah dengan semua aktifitas yang kujalani saat ini, lagi lagi ayah hanya berkata "Sabar kak, ini salah satu jalan untuk meraih sukses, emang kakak butuh apa , ngomong aja sama ayah," dan dengan gampangnya aku ngomong "Aku kehabisan uang yah, aku butuh uang yah, habis uang kakak"
"ya udah nanti ayah kirimkan, yang penting kakak tetap semangat yah kuliahnya, ingat inikan impian kakak kan ??"
ah dan lagi lagi air mata ini menetes mendengar ucapannya, ya Allah, sayangi ayah dan mamaku
Jam 3 sore kalo tidak salah waktu itu, uang itu sudah ada di dalam lemari ku, kata tante itu dari ayahku yang dikirimkan melalui rekening abang sepupu yang juga tinggal di medan,
Segera kubuka amplop putih itu dan lagi lagi titk embun ini kembali menemani pipiku, "Yah, uangnya sudah sampe, makasih yah yah," smspun terkirim dan mendapat respon dari ayah "Iyah, tetap semangat yah ka" balas ayah
Yaa, Inilah jawabannya kenapa aku selalu semangat setiap berangkat kuliah, walau begitu banyak tekanan dalam diriku, ahh Ayah, engkau benar benar sosok orang yang sangat berarti di hidupku
Selalu ada cerita yang terlontar dari bibir ini ketika ayah bertanya "gimana kuliah nya ka ??" dan ayah selalu mendengar pembicaraannku, ahh bila melihat matanya rasanya ingin kuhapus semua kesedihannya, bila melihat badannya rasanya ingin ku pelukk erat sampai tak ada orang yang mampu memisahkan kami, Bila kulihat umurnya seakan aku ingin memberi tambahan umur untuk Beliau, ya Beliau Ayahku, Lelaki Berkulit Sawo matang itu adalah Ayahku, yaa Lelaki pemilik Mata dan hidung yang bagus itu adalah ayahku ...........
Ayah, kakak sayang sama ayah,
doakan kakak untuk selalu istiqomah yah :')
Aamiinn ya Allah ^^
Nisa, 27 Februari 2012
ayahku bukanlah Direktur yang mengurus Perusahaan-Perusahaan Besar, Yang bangunannya menjulang tinggi hampir menerobos langit
Ayahku juga bukan anggota DPR yang bekerja di ruangan Full AC
Ayahku adalah laki-laki biasa yang sangat mencintaiku dengan Luar Biasa,
Ayahku hanyalah seorang laki laki berkulit sawo matang, Tinggi, Tegap, ahh Rasanya Tidak ada laki laki seganteng beliau hingga saat ini kutemui
Ayahku hanyalah seorang laki laki yang kerjanya di bawah terik panas matahari, makanya sekarang kulit nya terlihat lebih hitam, kau tau kawan itu semua di lakukan demi siapa ?? Semua demi aku, Demi aku anaknya, demi bahagia ku, Agar aku bisa merasakan apa yang dirasakan teman temanku yang lain
Ahh, ntah sudah berapa kali aku membuat beliau menangis, ya Allah, ampuni aku
Dulu waktu SD, aku pernah menghilangkan uang tabungan teman sekelasku sebesar Rp. 150 Ribu, dan ayah rela menggantikannya tanpa memarahi aku, mungkin karena aku terlalu muda untuk di marahi waktu itu,
Masuk SMP, aku kembali melakukannya lagi, aku menghabiskan uang simpanan kelas sebanyak Rp. 300 ribu dan lagi lagi ayah menggantinya agar aku tidak malu pada teman temanku
Masuk SMA, jatuh pada lubang yang sama tapi kali ini bukan kuhabiskan uang itu tapi naas, mungkin bisa di katakan aku kecurian uang itu, kau tau berapa banyak sahabat ?? 1 juta 500 ribu dan lagi ayah menggantikannya untukku, dan aku tak akan melupakan malam itu, aku ingat sekali malam itu adalah kamis malam, dengan berani kukatakan pada ayah di saksikan juga mama dan adikku bahwa aku menghilangkan uang buku sebanyak itu, kontan ayah langsung marah marah padaku, bahkan ayah bilang "TIDAK AKAN MENYEKOLAHKAN AKU LAGI DAN AKAN MEMBUANG SEMUA BUKU BUKU PELAJARAN, TAS SEKOLAH DAN SERAGAM SEKOLAHKU MALAM ITU JUGA" tapi di tahan sama mama waktu itu, aku ga tidur semalam suntuk, kugenggam erat seragam dan tas sekolah ku,
Dan kau tau sahabat ?? Ternyata malam itu ayah ga pulang kerumah, mama sibuk menghubungi nomor hape ayah yang ga aktif, mama menangis,menelpon teman teman ayah dan tidak ada yang tau ayah kemana, aku dikamar juga menangis bersama adek ku, ya Allah ampuni aku
Dan aku pun terlelap ga tau jam berapa, tiba tiba pagi hari aku di bangunkan oleh mamaku untuk berangkat sekolah, mama cuek sama ku, dan ternyata mama memberiku uang sebesar 1 juta 500 ribu itu, dan kau tau sahabat ?? Ayah tidak pulang hanya untuk mencari pinjaman sama temannya demi membayar semua hutang hutangku disekolah, dan ayah sengaja tidak memberikan uang itu langsung kepadaku,
Sengaja aku berlama lama dikamar mandi, meluapkan semuanya, semua kesalahanku,, ya Allah, maafin aku
Kulihat ayah tertidur pulas di ruang tipi, kulihat wajah yang mulai menua, kulihat kulit yang semakin hari semakin gosong terkena sengatan matahari setiap harinya, Ayah raut wajahmu malam itu tak akan pernah kulupa,
"Kak, Jadilah anak yang dewasa, Jangan kecewain ayah yang sayang sama kakak" Ucap mama pagi itu,
Air mata tak berhenti mengalir di pelupuk mataku sampai aku menaiki bus menuju sekolah, belajarpun aku tak konsen, rasanya pengen pulang dan melihat wajah ayahku
Selesai makan malam, ayah memanggil aku dan adikku untuk duduk di ruang tamu bersama nya, aku hanya bisa menunduk kebetulan malam itu lagi mati lampu jadi kami hanya di terangi sinar lampu teplok,
"Kak, selama sekolah kakak selalu menghabiskan uang kan ?? untuk apa sih ka ?? apa yang kita kerjakan semasa kecil ini akan ngikut ketika kita sudah besar nanti, kakak pahamkan maksud ayah ??" ucap ayah sambil menghisap rokok yang ada di tangannya
Aku hanya bisa diam dan menunduk sedang adikku asyik melihat ekspresi ayah
"ayah kurang apa selama ini sama kalian ?? apa yang kalian minta selalu ayah turuti, yah aku butuh ini, Nah, Yah aku mau itu, Nah, Selalu ayah kasih kan ?? walau susah untuk wujudin itu tapi ayah selalu usaha kan ka ??? Yah uang buku ini, yah uang ini, yah uang itu, selalu ayah kasih secepat mungkin, Tapi kenapa kakak kecewain ayah ?? ka, kita ini orang susah, untuk makan aja kadang kita kekurangan, tetaplah menjadi orang yang Rendah hati ka, ayah udah ga kayak dulu ka, ikan juga sekarang udah mahal, ayah susah untuk jualnya ke agen, pakan ikan juga sekarang mahal, kalo ayah masih ayah yang dulu yah kakak bisa manja manjaan dengan apa yang kakak inginkan, ingat ka, belajarlah untuk hidup susah"
Tak terasa bulir bulir titik embun ini membasahi pelupuk mataku, ku lihat di bayangan cahaya lampu teplok itu ayah mengusap mata dengan tangan kanannya, "apakah ayah juga nangis ??" ya Allah, maafin aku yang udah buat ayahku nanges
"boleh ka bergaul, ayah ga pernah larang kakak dan ayah ga akan pernah melarang kakak untuk berteman dengan siapa aja, karena ayah tau kakak uda gede tapi kakak juga harus bisa jaga kepercayaan ayah, kalo kita di kasih amanah sama orang, berarti orang itu percaya sama kita, berarti orang itu yakin bahwa kita bisa menjalankan apa yang ditugaskan sama kita maka jagalah amanah dari teman teman itu ka,"
Mama juga ikut bersuara malam itu "Mulai sekarang jangan pernah mau di suruh pegang uang, apapun itu mau besar atau kecil, denger ?? " ucap mama menegaskan
Aku hanya mengangguk saja sambil menyeka air mata yang mulai membanjiri pipiku
" KALO MAMA DENGER KAKAK PEGANG UANG LAGI DI SEKOLAH, GA USAH SEKOLAH LAGI" ucap mama lagi
"Iyah ma, ini yang terakhir" jawabku singkat
Masa-masa sekolah pun telah selesai, aku lulus dengan nilai yang Alhamdulillah Bisa di banggakan, ayah juga bangga lihat anaknya bisa lulus,
Rencana setelah tamat sekolah semua di berikan oleh ku, ayah tak terlalu mencapurinya karena ia percaya padaku, awalnya aku ingin ikut SNMPTN tapi Qadarullah saat ujian berlangsung nenekku sakit dan aku harus menjenguknya di kampung, Alhasil aku tidak jadi ikut dan harus menunggu 1 tahun lagi untuk Kuliah, kira kira ada 6 bulan aku menghabiskan waktu ku dirumah, berdiam diri dirumah dan merangkap jadi pembantu di rumah,
Alhamdulillah dapat telpon dari tanteku yang ada di medan bahwa ada kerjaan di sebuah Mall dimedan, dan kuputuskan untuk datang kemedan, mungkin kerja lebih baik kali ya, itu menurutku pada waktu itu,
Semua sudah kusiapkan dan Qadarullah lagi, seminggu setelah kulempar Surat Lamaran itu tidak ada panggilan, ahhh ntah lah mungkin Surat Lamaran ku itu sudah menjadi penghuni Tong sampah kali yah, Akhirnya di sebelah rumah tante ada yang nawari kerja untuk jaga Net, dan aku bersedia
Kau tau sahabat ???
Apa respon ayah waktu kubilang "kakak kerja di warnet yah"
Bukan, beliau bukan mengejeknya, beliau malah bilang "Senang donk ya kak bisa kerja di net" sambil diselingi canda tawanya yang renyah,
Ia, ayah tau kalo emang dari SMK aku itu doyan ke warnet dan aku juga pernah bilang ke ayah, "Mungkin kerja di warnet enak kali yaa yah," ayah hanya tersenyum mendengar celoteh ku waktu itu, itulah sedikit dai sekian banyak kedekatan ku dengan Orang yang "ganteng" itu... Ayahku
Dan Allah tidak pernah salah menempatkan Rezeki UmmatNya, akhirnya kutunggu SNMPTN taun depan sambil aku kerja menjaga warnet
Masa Masa SNMPTN itu datang, dan Qadarullah lagi aku terlambat untuk mendaftar, Ya Allah, akhirnya kudiskusikan sama ayah bahwasanya tidak mungkin aku menunggu untuk tahun berikutnya sedang umur juga terus berjalan, ya walaupun untuk terlambat sebenarnya juga tidak bermasalah dengan umur soalnya aku masuk sekolah cepat, jadi umur 15 taun aku sudah Tamat SMK ketika itu...
Akhirnya kuputuskan untuk masuk ke Universitas Swasta yang ada dimedan, dan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Menjadi Pilihan ku ketika itu dan ayah menyetujuinya dengan sedikit tenagaku membujuk ayah dan mama ku
Tiba tiba aku dikagetkan dengan sms dari adikku yang mengatakan sedih karena aku kuliah,
"enak donk ka udah kuliah, pasti semua akan mikiri kakak, pasti akan mendahulukan kakak ketimbang biaya sekolahku," isi sms adikku,
Degg, tiba tiba saat itu juga titik titik embun itu jatuh membasahi pipiku, ku telpon ayahku, ku katakan bahwa niat untuk kuliah kubatalkan karena aku udah ga minat lagi untuk kuliah, ternyata ayah lebih menyakinkan aku lagi, dan jawabanku tetap sama untuk "TIDAK" melanjutkan kuliahku, ternyata mama membujukku, beliau mengatakan bahwa ayah udah benar-benar serius menguliahkan aku, haruskah aku mengecewakan kerja kerasnya ?? kuceritakan hal sms adikku kepada mamaku, yaa mama dan ayahku marah sama adikku, dan lagi lagi air mataku menetes tatkala mendengar suara mungil itu mengucapkan maaf kepadaku "kak,maafin aku yah, aku ga bermaksud ngomong kayak gitu, sekali lagi aku minta maaf" ya Allah, adikku begitu tulus meminta maaf, kepadaku, dan lagi air mata ini membasahi pipiku, dan akhirnya aku tetap semangat untuk kuliah itu,
Dan Alhamdulillah, hingga aku menulis tulisan ini, aku udah semeter 2 jurusan Akuntansi tepatnya di kelas E Pagi,
Hari itu, disaat aku lelah dengan semuanya, aku lelah ketika semua uangku habis hanya untuk ongkos pulang pergi dari rumah ke kampus, lelah dengan semua kehidupan ini, tak lupa kutelpon ayahku, kukatakan kepada beliau bahwa aku lelah dengan kehidupan ini, lelah dengan semua aktifitas yang kujalani saat ini, lagi lagi ayah hanya berkata "Sabar kak, ini salah satu jalan untuk meraih sukses, emang kakak butuh apa , ngomong aja sama ayah," dan dengan gampangnya aku ngomong "Aku kehabisan uang yah, aku butuh uang yah, habis uang kakak"
"ya udah nanti ayah kirimkan, yang penting kakak tetap semangat yah kuliahnya, ingat inikan impian kakak kan ??"
ah dan lagi lagi air mata ini menetes mendengar ucapannya, ya Allah, sayangi ayah dan mamaku
Jam 3 sore kalo tidak salah waktu itu, uang itu sudah ada di dalam lemari ku, kata tante itu dari ayahku yang dikirimkan melalui rekening abang sepupu yang juga tinggal di medan,
Segera kubuka amplop putih itu dan lagi lagi titk embun ini kembali menemani pipiku, "Yah, uangnya sudah sampe, makasih yah yah," smspun terkirim dan mendapat respon dari ayah "Iyah, tetap semangat yah ka" balas ayah
Yaa, Inilah jawabannya kenapa aku selalu semangat setiap berangkat kuliah, walau begitu banyak tekanan dalam diriku, ahh Ayah, engkau benar benar sosok orang yang sangat berarti di hidupku
Selalu ada cerita yang terlontar dari bibir ini ketika ayah bertanya "gimana kuliah nya ka ??" dan ayah selalu mendengar pembicaraannku, ahh bila melihat matanya rasanya ingin kuhapus semua kesedihannya, bila melihat badannya rasanya ingin ku pelukk erat sampai tak ada orang yang mampu memisahkan kami, Bila kulihat umurnya seakan aku ingin memberi tambahan umur untuk Beliau, ya Beliau Ayahku, Lelaki Berkulit Sawo matang itu adalah Ayahku, yaa Lelaki pemilik Mata dan hidung yang bagus itu adalah ayahku ...........
Ayah, kakak sayang sama ayah,
doakan kakak untuk selalu istiqomah yah :')
Aamiinn ya Allah ^^
Nisa, 27 Februari 2012
SUNGGUH BERUNTUNGNYA DE NISA PUNYA AYAH SEPERTI ITU YANG MEMENTINGKAN PENDIDIKAN ANAKNYA.... JANGAN LUPA SEKOLAH YANG BENAR YA DE...RAIH CITA CITA SETINGGI MUNGKIN SUKSES SLALU BUAT DE NISA
BalasHapus~KA OWI ~ ^_______^
Cinta mereka sungguh tulus
BalasHapusYa Allah.......
Ya Rabbul Izzati...
Berilah kami kekuatan untuk selalu bisa berbakti padanya
...Amin...
Ayah....Ibu....
BalasHapusHiks....Hik.....aku rindu.
begitu tulus kasih sayangmu...
ya Allah...berilah kesempatan kepadaku untuk membalasnya.
ka Owi : Aamiinn, insya Allah kak ^_^ iya mereka anugrah terindah dalam hidup ini kak :)
BalasHapus@tak di kenal : aamiinn ya Rabb^^
Mr. Alisifa : Aamiin, semoga yah ukh :)