♥●•٠·˙ Khayrunnisa' Ash-shalihah ˙·٠•●♥...

,,,^_^,,, Selamat menikmati ,,,^_^,,,

Jumat, 25 November 2016

*SIKAP BIJAK MEMANFAATKAN MEDIA SOSIAL*

Antusiasmu terhadap medsos adalah sesuatu yang baik, namun waspadalah jangan sampai antusias ini menjadi pintu menuju kerugian seperti berikut:

1. Engkau terhalangi dari kebaikan jika engkau menghabiskan sekian jam setiap hari untuk membuka medsos, namun engkau tidak menyisihkan waktu walaupun hanya seperempat dari waktu ini untuk menghafal al-Qur’an atau membacanya.

2. Engkau terhalangi dari kebaikan jika ketika engkau bangun tidur pertama kali yang engkau lakukan adalah membaca berita di telepon genggammu, namun engkau tidak bersegera membaca dzikir bangun tidur, atau dzikir pagi, dzikir petang, dan dzikir-dzikir lainnya yang riwayatnya shahih dalam as-Sunnah, padahal itu merupakan benteng kokoh bagi seorang muslim dengan seizin Allah.

3. Engkau terhalangi dari kebaikan jika engkau membaca ratusan artikel yang disebar setiap hari, namun engkau tidak mengkhususkan waktu untuk membaca sebuah kitab yang berisi ilmu-ilmu syari’at, atau untuk mendengar pelajaran salah seorang ulama Ahlus Sunnah wal Jama’ah yang terpercaya.

4. Engkau terhalangi dari kebaikan jika engkau setelah mengucapkan salam yang mengakhiri shalat, engkau langsung mengeluarkan telpon genggammu untuk melihat apakah ada sesuatu yang baru, dan engkau melupakan dzikir-dzikir setelah shalat wajib yang riwayatnya shahih dalam Sunnah Nabi.

5. Engkau terhalangi dari kebaikan jika ketika engkau menyambung silaturahmi, mengunjungi kerabatmu atau saudara-saudaramu, engkau hanya menghabiskan waktu dengan menyibukkan diri dengan telepon genggammu, tanpa berbincang dengan mereka, sehingga kebersamaanmu dengan mereka seperti jasad tanpa nyawa, dan kunjunganmu hanya menyebabkan kerenggangan, tidak menimbulkan cinta dan keakraban.

❗️ Kita tidak mengingkari pentingnya media sosial, tetapi waspadalah jangan sampai berbagai aplikasi ini menjadi sebab terhalangnya kita dari kebaikan yang akan mendekatkan diri kita kepada Allah Azza wa Jalla.

Duhai kiranya kita benar-benar memperhatikan dzikir-dzikir dan doa-doa harian serta membaca al-Qur’an secara rutin, seperti perhatian kita terhadap telepon genggam dan aplikasi-aplikasinya…

📚 Sumber: https://telegram.me/aalmakki

🌎 Kunjungi || http://forumsalafy.net/sikap-bijak-memanfaatkan-media-sosial/

⚪ WhatsApp Salafy Indonesia
⏩ Channel Telegram || http://bit.ly/ForumSalafy

Sabtu, 05 November 2016

Jumat, 04 November 2016

Jodoh Terbaik

Bismillah

Sekarang umurku 23 tahun, uda lulus kuliah tahun lalu, belom kerja sampai detik ini hahaha

Umur 23 itu kalau kita tinggal di kota, dengan segala hiruk pikuknya masih dikategorikan usia muda dan biasanya usia segitu itu usia lagi meniti karir,

Tapi jangan pernah tanya bagaimana jika tinggal dikampung !!
Mak Uwo (panggilan untuk kakaknya mamak) pas nanya umurku aku bilang "23" beliau langsung syok, langsung ngomong "aduh, mau kapan lagi coba, belom kau kerja, belom nikah, mau umur berapa lagi"
Yapp, anak gadia umur segini kalau dikampung belom nikah itu kesannya "tuaa bangett lu" hihihi

Di 23 ini aku lagi berada difase galau, bimbang, bingung, kenapa ? Bayangin aja, aku ngerasa aku di"gantung" sama kehidupan ini ! Serba salah. Uda lulus setahun yang lalu, belum kerja, blum menikah, itu tuh rasanya kayak aku digantung dijemuran, terus ketiup angin, jadi aku bingung nentuin arah, pokoknya galau banget !

Disatu sisi aku pengen banget menikah, tapi disatu sisi ya aku harus kerja karena semua orang inginkan aku kerja, terlebih my beloved father, ayah . .  hiks

Tapi kalo nikah juga sama siapa ?? Aku kan jomblo mulia tshaayyy !!
Yang dikode in gak peka peka, yang diarepin malah uda mau nikah 2 hari lagi !! Yaudalah yaaa gak usah bahas ini, buat makin galau !

Ada si beberapa orang yang belanja di tempat wawak, kadang ada yang iseng gitu ibu-ibunya mau jodohin aku sama anaknya.

Pertama, ada ibu-ibu cina, mereka sudah jadi muallaf bertahun-tahun lalu. Pertama kali si ibu itu beli ditempat wawak beliau langsung tanya ke aku "sudah menikah" aku bilang "belum" terus nanya lagi "kalau ibu jodohin ke anak ibu mau gak ? Dia sekarang tinggal dibali" yaelaa aku jawab apa coba, gak jawab cuma senyum-senyum gak jelas aja !! Sampai ibu itu datangi kerumah wawak karena pas dia mau pulang, aku pulang duluan, dia samperin aku kerumah sambil ngomong "calon menantu, ibu pulang yaa" hahaha

Kedua, tetangga si wawak, yaa aku kenal lah. Mungkin main-main atau apa ya, pas mereka mau belanja kan ngelewati rumah, pas aku lagi duduk diruang tivi pas gak pake jilbab terus ponakan ibu itu bilang "ih cantik ya kalo buka jilbab" aku cuma senyum ajaa, terus si ibu bilang "nanti ibu jodohin sama bang is** (sensor) mau ya" hahaha aku cuma ketawa aja, karena mungkin main-main haha

Ketiga, lagi-lagi yang belanja tempat wawak, kejadian hari minggu kemaren, jadi dia ngomong ke siwawak "buk anik, kita jadi besan yokk" si wawak ketawa sambil bilang "sama siapa" lalu dia jawab "itulah sama ponakan buk anik, pasti bapaknya ya seneng dapat mantu kayak dia, pake jilbab, nantilah kapan-kapan ku ajak si Rah**t kesini yah biar kenal orang itu".
Si wawak ketawa aja sambil ngomong "gak lah, dia masih mau kerja, disuruh ayahnya kerja dulu dia"
Aku hanya ketawa aja pas si wawak cerita. Ya Alloh, lieur...

Aku memang ingin menikah, ya tapi enggak sama orang awwam. Maaf, bukannya sok alim, sok suci atau gimanaa, tapi ya itu impian, kan gak lucu yaa setelah menikah masak aku yang harus ingati doi sholat, dan ibadah lainnya !! Buat kerjaan gak si ?? Begini, pas sendiri aja aku susah payah untuk istiqomah, ketika menikah aku malah ingin dapat seseorang yang bantu aku untuk semakin istiqomah, bukan dimulai dari nol yaaa.

Lalu, aku juga mau sama yang semanhaj, bukan yang "biasa-biasa" hehe
Intinya yang 'sama' kayak apa yang sedang aku jalani, karena menikah bukan hanya 'cinta abang' tapi lebih yaa teman untuk berjuang juga. Disarankan juga ketika kita menikah juga harus sekufu agar tujuan setelah pernikahan tercapai.

Yaa, aku ingin menikah hanya dengan ikhwan salafy yang berjalan bersama syaikh dan ustadz kibar. Simple saja, ketika aku sendiri seperti saat ini, betapa susahnya aku buat taklim, apalagi dimedan ini, sangat sedikit tempat kajian yang sesuai sunnah, ada siii tapi diadakan malam hari, atau tempatnya jauh, sampai stabat sana !! hellooww, saya akhowat, single, hukum safar sangat berlaku hiks
Jadi ya gitu, menikah kan ingin yang lebih baik dari sebelumnya, jadi pengen banget nikah sama ikhwan yang rajin taklim, agar kehidupan before after ku lebih berasa dan lebih bisa merasakan manisnya kehidupan setelah menikah, jadi kapan akhi datang kerumah ?? #eaakkk

Tapi saya tetap ingat dan akan selalu ingat bahwa wanita baik untuk laki-laki baik pula, bahwa jodoh adalah cerminan diri, simple saja, kalau ingin yang rajin taklim, maka rajin jugalah taklim *nangis dipojokan*
Tapi Alloh Maha Tahu Segalanya !! Aku taklim ! Tapi dirumah, via audio, yang kadang belum selesai audionya sering ketiduran hikss

Aku enggak tau kapan jodoh akan datang, tapi aku percaya Alloh selalu beri aku yang terbaik,
Saya menunggunya ya Alloh :')

Jodoh terbaik itu

Khayrunnisa' Ash-shalihah, 04 November 2016
Didalam gelapnya kamar dan kerisauan hati.