♥●•٠·˙ Khayrunnisa' Ash-shalihah ˙·٠•●♥...

,,,^_^,,, Selamat menikmati ,,,^_^,,,

Senin, 20 Februari 2017

Hijrah menurut saya

Bismillah,

Maa syaa Alloh semalam diajak jalan-jalan sekalian temu kangen sama my best jaman kuliah dulu, jalan lah ke mall,

Duh aku inget banget, 2011 awal kuliah, awal hijrah, jangankan lihat perempuan jilbab lebar, nyari jilbab lebarnya aja susaahh bangeett, tapi sekarang duh Maa syaa Alloh di mall itu banyak yang pake jilbab lebar, terlepas dari memang mereka mendapat hidayah atau hanya sekedar trend belaka, apapun itu. . . alhamdulillah.

Kalo ditanya arti hijrah apa si buat nisa ?

Hijrah menurut nisa itu adalah "pindah" yaa pindah dari satu tempat ke tempat yang lain, pindah dari satu tujuan ke tujuan yang lain, pindah kearah yang lebih baik yang lebih positif dan lebih islami.

Banyak dari kita memang terlahir dari keluarga muslim, tapi tidak semua bisa mendapatkan hidayah lalu hijrah. Ya Alloh, terimakasih untuk Nikmat hidayah terbesar ini.

Hijrah itu urusan kita dengan Alloh, sampai sekarang pun saya masih berpegang pada kata itu. Yaaa... Kita hijrah itu urusan kita dengan Alloh, tidak perlu terlalu di share dimuka dunia agar seluruh dunia tau "oh si fulan sudah hijrah, oh si fulanah jilbabnya sudah besar, sudah bercadar bla bla bla"

Hijrah urusan kita dengan Alloh.

Tidak tahu kenapa saya lebih suka sesuatu yang continiu, bergerak . . . sedikit . . . sedikit.  . . tapi pasti. Bukan hijrah instan, si fulanah begini, kita ikut begini, si fulanah begitu, kita ikut begitu. Tanpa tahu ilmunya tanpa bisa istiqomah.

Mending berjilbab dimulai dari yang kecil, dimulai pake jins, celana longgar, rok, rok rok gamis tapi istiqomah,
Ketimbang hari ini gamis jilbab lebar, besok ketemu kawan yang gak tersentuh hidayah kita juga ikut-ikutan. Eh besoknya ketemu kawan bercadar kita juga bercadar, ketemu lagi kawan lain, kita balik lagi,
Nauzhubillah.

Semoga istiqomah, terus hijrah dan selalu diberi hidayah ^^

Sabtu, 11 Februari 2017

KiSAH CINTA SANG PEMUDA

Al Imam Ibnul Qoyyim rohimahullah:

Al-Mubarrid menyebutkan dari Abu Kamil dari Ishaq bin Ibrahim dari Raja' bin Amr An-Nakha'i, ia berkata:

Adalah di Kufah, terdapat pemuda tampan, dia sangat rajin dan taat. Suatu hari dia berkunjung ke kampung dari Bani An-Nakha'. Dia melihat dari mereka seorang wanita yang berparas rupawan sehingga wanita itu membuatnya jatuh cinta dan kasmaran. Dan ternyata cintanya pada si wanita cantik tak bertepuk sebelah tangan. Kemudian sang pemuda mengutus seseorang untuk melamar gadis tersebut, tetapi apa boleh dikata si ayah mengabarkan bahwa putrinya telah dojodohkan dengan sepupunya. Ternyata cinta keduanya tak bisa padam bahkan semakin menjadi jadi.

Si wanita akhirnya mengirim pesan lewat seseorang untuk si pemuda yang bunyinya:

“Aku telah tahu betapa besar cintamu kepadaku, dan betapa besar pula aku diuji dengan kamu. Bila kamu mau, aku akan mendatangimu atau aku akan mempermudah jalan bagimu untuk datang menemuiku di rumahku.'

Sang pemuda menjawab melalui utusannya:
️"Aku tidak setuju dengan kedua duanya,

(إني أخاف إن عصيت ربي عذاب يوم عظيم)الانعام/15

"Sungguh aku merasa takut bila aku berbuat maksiat pada Rabbku akan adzab yang akan menimpaku pada hari yang besar.
Aku takut pada api yang tidak pernah mengecil nyalanya dan tidak pernah padam kobarannya."

Ketika disampaikan pesan tadi kepada si wanita, dia berkata:

'Walau demikian, rupanya dia masih TAKUT kepada Allah? Demi Allah, tak ada seseorang yang lebih berhak untuk bertaqwa kepada Allah dari orang lain. Semua hamba sama-sama berhak untuk itu.'

Kemudian dia MENINGGALKAN URUSAN DUNIA, dan MENYINGKIRKAN PERBUATAN-PERBUATAN BURUKnya, ️serta mulai BERIBADAH MENDEKATKAN DIRI KEPADA ALLAH.

Akan tetapi, dia masih menyimpan perasaan cinta dan rindu pada sang pemuda.

Tubuhnya mulai kurus karena menahan rindunya, sampai akhirnya dia meninggal dunia karenanya.

Dan pemuda itu seringkali berziarah ke kuburnya, Dia menangis dan mendo'akanya.

Suatu waktu dia tertidur di atas kuburannya, dia bermimpi berjumpa dengan wanita itu dengan penampilan yang sangat menawan.

Dalam mimpi dia sempat bertanya:
'Bagaimana keadaanmu? Dan apa yang kau dapatkan setelah meninggal?'

Dia menjawab:
'Sebaik-baik cinta wahai orang yang bertanya adalah cintamu. Sebuah cinta yang dapat membawa aku menuju KEBAIKAN'

Pemuda itu bertanya:
'kalau demikian, kemanakah kau menuju?'

Dia menjawab:
'Aku sekarang menuju pada kenikmatan dan kehidupan yang tak berujung di Surga kekekalan yang dapat kumiliki dan tidak akan pernah rusak.'

Pemuda itu berkata:
'Aku berharap kau selalu ingat padaku di sana, sebab aku di sini juga tidak melupakanmu.'

Dia menjawab:
'Demi Allah, aku juga tidak melupakanmu. Dan aku meminta kepada Allah Tuhanku dan Tuhanmu agar kita nanti bisa dikumpulkan;bersama. Maka, bantulah aku dalam hal ini dengan KESUNGGUHANMU DALAM BERIBADAH.'

Si pemuda bertanya:
'Kapan aku bisa melihatmu?'

Jawab si wanita:
'Tidak lama lagi kau akan datang melihat kami.'

Tujuh hari setelah mimpi itu berlalu, si pemuda dipanggil oleh Allah menuju kehadiratNya, meninggal dunia.

••••••••••••••••••••••••••

📥 Sumber: Roudhotul Muhibbin 449-450
💾 Telegram: https://bit.ly/Berbagiilmuagama
📑 Alih bahasa: Abu Arifah Muhammad Bin Yahya Bahraisy

Turut menyebarkan:
WA🌹syarhus sunnah lin nisaa`
channel telegram:
http://bit.ly/syarhussunnahlinnisa