==========================
“Assalamualaikum ukhti,status Fb nya bagus,ana suka “
Semua di mulai dari sapaan itu,aku ingat betul. Jawaban-jawaban yang aku berikan ternyata menjadi angin di mulainya badai.
” Ukhti,nanti malem jangan lupakan tahajjud,ana yakin ukhti selalu menegakkan sholat malam,sesuai dengan apa yang ukhti selalu tulis distatus fb nya “
Aahh.. pesan dinding dari dia lagi,membuatku deg-degan,dan aku selalu merasakan getaran yang sama setiap aku melihat di akhir kalimt sebuah senyuman. Aku pun membalasnya dengan semangat,perhatiannya begitu menawan hatiku.
Sanjungan-sanjunganya,pujian-pujiannya terus mengalir dalam comment status fb ku dan pesan di dindingku. Sampai aku melihatnya,sebuah undangan yang tersebar di Foto Fb nya. Lantas di anggap apa aku ini?? Apa arti dari sanjungan itu?? Kenapa dia mengangkatku dengan pujianya hanya untuk menjatuhkanku??
===========================
Sahabat,kisah di atas mungkin cerminan dari sebuah fitrah wanita yang suka di sanjung dan laki-laki yng suka menyanjung,terlepas maksud apa dan kenapa laki-laki itu menyanjung.
Sadarkah kita,ketika Kaum Adam menyanjung wanita,akan membuatnya berharap bahkan sampai mencintai laki-laki yang suka memuji.
Ingatlah,ketika laki-laki memujimu bukan berarti mereka hanya memujimu seorang. Bisa jadi pujian itu mereka tujukan untuk wanita-wanita yang lain.
Yang mudah tersanjung pasti mudah tersandung. Berhati-hatilah dengan setiap pujian yang datangnya dari ketidak halalan,cermati dan sikapi sebijak mungkin. Eratkan dan dekatkan hatimu hanya pada AllOh Subhanahu Wa Ta’ala semata.
Seharusnya,ketika seorang muslimah di puji dan di sanjung oleh ikhwan yang bukan mahrom baginya,dia akan merasakan malu luar biasa.
Bukan malu pada sang pangeran yang menyanjung kita,tapi pada AllOh Azza Wa Jalla,karna sesungguhnya segala pujian pada kita datangnya dari ” Warna-Nya”.
Anggalah setiap pujian yang datang pada kita adalah cerminan dari cara mereka menyanjung AllOh. Kita lebih tau sesungguhnya siapa diri kita. Jangan samapai kita terlena karna pujian,sampai kita lalai dan lupa bahwa kita senantiasa di selubungi kelemahan,kekurangan,aib,dan sifat-sifat buruk,jadi kita tidak terperangkap pada jebakan yang bisa membuat kita hancur.
-**Ukhti..Ukhti..Ukhti..**-
Jangan lah kau lalai dengan sanjungan mereka,karna belum tentu sanjungan itu tertuju hanya untukmu seorang. Engkau lebih tau baik dan buruknya dirimu,pujian mereka hanya akan membuat teerlena. Apa engakau akan membiarkan syahwat yang di tunggangi syetan menang?
Lalu mengapa engkau menikmati sgala pujian dari mereka??Mereka tidak mengenalmu,kau simpan rapat-rapat keburukanmu. Ketika mereka tau sedikit aibmu,mereka lelah akanmu. Ternyata kau tak sesempurna bayangan mereka,apa kau mau di jatuhkan setelah kau di naikan ke langit??
Apa kau lupa,mereka hanya menduga-duga tentang dirimu,mereka tak tau tentangmu,mereka hanya menduga-duga kebaikanmu dengan pujian mreka, kenapa engkau begitu menyukainya??
-**Akhi..akhi..akhi..**-
Kenapa engkau begitu suka menyanjung mereka?? engkau sangat tau kelemahan mereka ada di pujian dan sanjungan mautmu yang telah di tunggangi syetan.
Apa engkau biarkan syetan tertawa di atas nafsu syahwatmu?? waspadailah kata-katamu,karna pujian darimu membuat mereka bak putri yang selalu dirindukan,tapi belum tentu kau halal kan mereka.
Harusnya engaku malu,engkau takut,kau tujukan pujianmu pada makhluk yang tak halal bagimu,apa kau pernah berfikir,kenapa kau tak memuji AllOh ?? Padahal AllOh lah yang membentuk mereka sebaik-baiknya manusia.
Sahabat,Sungguh Dia-lah yang mengantarkan pujian itu kepadamu,dan hanya Dia-lah yang patut kita puji…Yaa hanya Dia..Alloh Subhanahu Wa Ta’ala.
Wallahu’alam bi Showwab.
(Afwan,ini khusus untuk instropeksi diri saya sendiri dan akhi wa ukhty semua pada umumnya)