Selasa, 11 April 2017

2. Merengek Layaknya Anak Kecil

Ikhwah fillah, semoga Alloh membantu.

Pernahkan antum menyaksikan atau malah antum sendiri pernah merasakan ? Seorang anak kecil yang menangis dan merengek dihadapan orang tuanya. Ia meminta sesuatu, mainan misalnya. Ia tetap terus merajuk dengan wajah bersungut.

Tangisannya sangat menyentuh hati. Ia terus menangis dihadapan orangtuanya dan tangisnya seolah tidak berpenghujung. Ia tetap terus meminta mainan itu.

Akhirnya ? Orangtua pun berbelas kasih. Ia tidak ingin mengecewakan anaknya yang terus menerus menangis.

Luluh hatinya, cair juga kebekuannya. Orangtua selanjutnya mengabulkan keinginan anaknya. Mainan itu pun dibeli untuk anaknya.

Antum tentu masih ingat prinsip orang tua :

" Apapun akan dilakukan demi anak! "

Ikhwahfillah, Barokallahu fiik

Cobalah antum memposisikan diri layaknya anak kecil itu. Mainan yang diminta dan ditangisi adalah thalabul ilmi. Menangislah, merajuklah dan merengeklah dihadapan orang tua antum.

Antum harus mampu mengungkapkan melalui tangisan dan rajukan itu bahwa kebahagiaan, kepuasaan, ketenangan hati dan tertawa antum ada didalam thalabul ilmi.

Sebaliknya, antum pun harus bisa menuangkan lewat tangisan dan rajukan itu bahwa tanpa thalabul ilmi antum akan menjalani kesedihan dan penyesalan sepanjang hidup.

Ingat !! Antum harus bisa bermain secantik-cantiknya. Ana yakin, biidznillah, restu dan ijin orangtua hanya tinggal menunggu waktu saja.

Sebuah kisah nyata tentang seseorang ikhwan masih muda seperti antum juga, ia ingin mengamalkan salah satu Sunnah Rasulullah. Orang tuanya menentang dan tidak senang. Apa yang ia lakukan ??

Berhari-hari ia mengurung diri didalam kamar, kamarnya sengaja tidak ditata, dibiarkan tanpa kerapian. Ia tampakkan makan tak enak minum tak enak. Namun ia tetap menjaga komunikasi dengan orang tuanya.

Bagaimana perasaan orangtuanya ? Mereka terkejut dan bingung. Anaknya yang biasa ceria dan periang tiba-tiba menjadi pendiam.

" Apapun akan dilakukan demi anak !"

Orangtuanya pun berinisiatif untuk bertanya kepada sahabat kita ini.

Kesempatan emas telah tiba !!

Kembali sahabat kita mengungkapkan keinginannya untuk melaksanakan salah satu Sunnah Rasulullah. Ia ingin tenang dalam thalabul ilmi.

Alhamdulillah, orangtuanya pun akhirnya merestui dan mendukung. AllohuAkbar ! Kesungguhan kita untuk thalabul ilmi sangat berperan besar didalam keberhasilan guna menaklukkan hati orangtuanya.

Semuanya akan mudah bagi yang dimudahkan Alloh, maka mohonlah kemudahan kepada Alloh ! Barokallahu fiik

Duri Kelabu, Ustadz Abu Nashim Mukhtar Hafidzahullah, Hal. 77

Tidak ada komentar:

Posting Komentar