Senin, 29 Agustus 2016

Bagaimana Mungkin Saya Bisa Meninggalkan Sahabat Seperti Ini #Riri

Bismillah,

Untuk pembaca tahu, sahabat yang sering saya ceritakan baik itu di blog, di instagram, di facebook itu adalah sahabat yang ini, riri

Begini, beberapa hari lalu saya baru sadar kalau kontak bbm nya sudah gak ada lagi di kontak saya, saya pun coba untuk minta bantuan teman yang lain untuk menanyakannya ke riri tapi gak ada balasan,

Jadi tadi pagi saya ngsms dia untuk mempertanyakan kembali, padahal sudah lewat berminggu-minggu.

"Assalamu'alaykum" pesan saya
Tidak butuh waktu lama, langsung ada pesan masuk

"Wa'alaykumussalam warohmatullah" jawabnya

Langsung saya balas begini :
"Kenapa itu kontak bbm ana di delcon ? Why ?

Lalu dia balas :
"Haha, habis galau mulu statusnya. Gak tau galauin cinta-cintaan atau gimana, takut su'udzhon nyangka anti masih komunikasi bebas dengan laki-laki, jadi ya gitu deh hehe"

Lalu saya balas :
"Oh ya ya, oke oke sip"

Lalu dia balas :
"Tetap jaga keistiqomahan manhaj akhlak dan akidah. Salafy bukan hanya sekedar pakaian tapi juga kekokohan pilihan. Jangan takut jika kita tegakan al-haq kita tidak dapat ini atau ketinggalan itu. Luruskan niat semua akan diganti Alloh dengan yang lebih baik. Yakin dan bertawakal juga istiqomah dan istiqomahlah dalam manhaj"

Lalu saya gak balas, pesan itu menampar saya, lalu tidak lama sms masuk kembali :
"Sabar menunggu kebaikan jangan putus asa soal kapan do'a akan terjawab. Sebagai sahabat yang pernah bareng-bareng nyari al-haq mengejar hidayah, ana menasehati anti dengan ketulusan dan kesedihan. Kembali dan istiqomahlah, jalani dengan benar-benar hal-hal yang ma'ruf dan tinggalkan yang munkar. Hidayah selalu untuk dikejar dan di genggam erat"

Lalu saya balas pesan itu dengan hati yang sangat tinggi dengan merasa saya beda dengan kamu :
"Lah kamu enak ngomong gitu, gampang, dikelilingi oleh orang-orang yang sama, sudah bersuami dengan yang sama pula, semua serba ada, tidak ada tekanan harus begini harus begitu, sedangkan saya ?? Semua sangat berat dan berbeda ukhti, satu hal yang harus kamu tahu, walau saya suka galau atau baperan, hati saya in syaa Alloh masih terjaga"

Lalu dengan cepat balasan kembali masuk :
"Dulu soal taklim, dengan atau tanpa teman ana tetap pergi. Agama, manhaj semua pilihan kita, untuk menggenggam hidayah selalu berkonsekwensi. Nasehat ana, istiqomah dan tegakkan al-haq. Nampakkan kesalafian. InsyaAlloh kebaikan akan datang. Apa yang ana peroleh saat ini juga gak semudah yang anti kira"

Lalu saya cuma bisa nangis sejadi-jadinya baca pesan itu, kemudian pesan masuk lagi :

"Carilah contoh dari orang-orang terdahulu yang tetap berdiri walau sendiri, ambil contoh dari orang-orang memiliki kesamaan kesulitan dengan kita, insyaAlloh hati kembali lagi kuat, jangan selalu melihat dan membandingkan kemudahan orang lain dengan kesulitan kita karena akan menyempitkan hati. Semua manusia punya ujiannya masing-masing".

Astagfirullah, bagaimana mungkin saya bisa bisanya bersu'udzhon sama dia ? Saya berprasangka buruk sama dia ? Sedang dia punya alasan yang syar'i untuk menasehati saya yang lemah ini ?

Alloh begitu baik sama saya, Dia selalu memberi saya kenikmatan memiliki sahabat yang selalu mampu mengajak saya untuk kembali merengkuh indahnya keimanan,
Bagaimana mungkin bisa bisanya saya mempunyai pikiran untuk melupakan sahabat seperti ini ??

Ukhti, tolong, bersahabat lah dengan saya sampai JannahNya Alloh

Khayrunnisa' Ash-shalihah, 29 Agustus 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar