Jumat, 02 September 2016

Kisah Hijrah : Hijab Yang Aku Ledekin Dulu Adalah Pakaian Muslimah Sebenarnya

Bismillah

Perkenalkan, aku Sri Mulya Wahyuni, nisa biasa memanggil aku dengan panggilan "riri" atau panggilan kita berdua yaitu "best" hehe
Aku dimintanya untuk menulis kisah hijrahku agar bisa menginspirasi muslimah diluar sana agar semakin istiqomah dan berjuang untuk menjadi muslimah yang sesungguhnya.

Dulu sebelum aku berhijab, aku masih kayak perempuan pada umumnya. pake jeans, kaos dan kemeja.. hingga aku masuk Universitas yg mengharuskan memakai jilbab. Aku pun masih menggunakan atribut jeans dan kemeja, pulang dari kampus lepas jilbab 😖😫

Pandanganku soal hijab syar'i atau jilbab lebar pada waktu itu aneh,.. pernah waktu itu dalam hati aku bilang "ribet yah pake baju lebar-lebar gitu, apa gak panas?"
Astaghfirullah..... maafkan aku yang dulu ya Allah...
dan sampai pada akhirnya aku kenal sama seorang temen, dia hobbi baca, aku pinjem salah satu bukunya tentang hijab, .
Jadi ada satu bagian dari buku tersebut yang tulisannya kalau gak salah gini :
" Anak Perempuan satu langkah keluar dari rumah tanpa menutup aurat maka dosanya ditanggung oleh ayahnya, adik laki-lakinya, dan abang kandung nya.. "

Setelah baca itu aku jadi keinget sama bapak, bapakku udah ga ada, selama ini aku juga jarang doain bapak malah nambah dosa yang harus ditanggung bapak lagi.

Akhirnya ku beranikan untuk memakai jilbab, awalnya sangat berat, karena selalu ada komentar dari temen-temen yang biasa main samaku, aku diledekin Ustadzah lah, mamah dedeh lah, waktu itu masih pake jilbab belum hijab.. masih pake jeans juga.. tapi keluar dari rumah udah pake jilbab

Terus aku kaji-kaji lagi ilmu agama islam.. semua tentang islam sedikit demi sedikit terus aku pelajari, sampai pada akhirnya aku diajak temen ikut gabung di Komunitas Pecinta Al-Qur'an, aku gabung sama mereka.

Awal-awal gabung aku tetap jadi diriku sendiri, ala berpakaianku juga masih sama dan waktu itu aku malu banget karena pakaian ku ternyata masih salah. Ada perasaan sedih, malu, campur aduk rasanya melihat diriku kok beda si dari mereka.

Selanjutnya, aku cari tau lagi tentang hijab yang sebenarnya menurut Al-Qur'an dan anjuran Rasulullah dan para Shahabiyyah.

Dan ternyata, masyaa Allah . . hijab yg sesungguhnya itu adalah hijab yang pernah aku ledekin dulu, hijab lebar dan gamis lebar tanpa membentuk tubuh. Aku malu sendiri dulu sempat mengatakan "ribet sekali pakaian mereka, apa gak panas"

Akhirnya aku tinggalkan jeansku dan mulai pake rok, mulai nyicil beli jilbab lebar, mulai nyicil beli gamis lebar, dan semakin giat mencari ilmu akan dien ini. Kalau dulu itu nyari hijab syar'i yang panjang dan gak nerawang itu susah sekali, gak kayak sekarang, jadi dulu kadang aku buat sendiri, jahit sendiri, sering juga beli online.
Dan Alhamdulillah sekarang tahun ketiga aku istiqomah memakai hijab syar'i, semoga semakin istiqomah terus terus dan terus, Aamiinn ya Allah

Pesanku untuk kalian para ukhti yang kusayang karena Allah :

"Aku, kamu dan kita semua tau berhijab itu tidak mudah, seringnya merasa gerah, tidak bisa memperlihatkan lagi rambut dan kulit kita yg indah, belum lagi pandangan dan cibiran orang banyak...

Kawan... hijrah itu memang terkadang membuat lelah, hati pun mudah goyah, kilau dunia memang nampak mempesona, bersinar tiada henti-hentinya, tapi bila ingin menjadi perhiasan dunia .. jadilah wanita yg bertaqwa.. bukan hanya dunia yg didapat.. sang bidadari Syurga pun akan iri melihatmu ukhti sayang karena bisa tetap menjadi shalihah di manapun berada."

Semoga bermanfaat dan bisa menginspirasi,
Seperti yang dituturkan my best "Sri Mulya Wahyuni"

Khayrunnisa' Ash-shalihah, 02 September 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar