Senin, 29 Agustus 2016

Bagaimana Mungkin Saya Bisa Meninggalkan Sahabat Seperti Ini #Riri

Bismillah,

Untuk pembaca tahu, sahabat yang sering saya ceritakan baik itu di blog, di instagram, di facebook itu adalah sahabat yang ini, riri

Begini, beberapa hari lalu saya baru sadar kalau kontak bbm nya sudah gak ada lagi di kontak saya, saya pun coba untuk minta bantuan teman yang lain untuk menanyakannya ke riri tapi gak ada balasan,

Jadi tadi pagi saya ngsms dia untuk mempertanyakan kembali, padahal sudah lewat berminggu-minggu.

"Assalamu'alaykum" pesan saya
Tidak butuh waktu lama, langsung ada pesan masuk

"Wa'alaykumussalam warohmatullah" jawabnya

Langsung saya balas begini :
"Kenapa itu kontak bbm ana di delcon ? Why ?

Lalu dia balas :
"Haha, habis galau mulu statusnya. Gak tau galauin cinta-cintaan atau gimana, takut su'udzhon nyangka anti masih komunikasi bebas dengan laki-laki, jadi ya gitu deh hehe"

Lalu saya balas :
"Oh ya ya, oke oke sip"

Lalu dia balas :
"Tetap jaga keistiqomahan manhaj akhlak dan akidah. Salafy bukan hanya sekedar pakaian tapi juga kekokohan pilihan. Jangan takut jika kita tegakan al-haq kita tidak dapat ini atau ketinggalan itu. Luruskan niat semua akan diganti Alloh dengan yang lebih baik. Yakin dan bertawakal juga istiqomah dan istiqomahlah dalam manhaj"

Lalu saya gak balas, pesan itu menampar saya, lalu tidak lama sms masuk kembali :
"Sabar menunggu kebaikan jangan putus asa soal kapan do'a akan terjawab. Sebagai sahabat yang pernah bareng-bareng nyari al-haq mengejar hidayah, ana menasehati anti dengan ketulusan dan kesedihan. Kembali dan istiqomahlah, jalani dengan benar-benar hal-hal yang ma'ruf dan tinggalkan yang munkar. Hidayah selalu untuk dikejar dan di genggam erat"

Lalu saya balas pesan itu dengan hati yang sangat tinggi dengan merasa saya beda dengan kamu :
"Lah kamu enak ngomong gitu, gampang, dikelilingi oleh orang-orang yang sama, sudah bersuami dengan yang sama pula, semua serba ada, tidak ada tekanan harus begini harus begitu, sedangkan saya ?? Semua sangat berat dan berbeda ukhti, satu hal yang harus kamu tahu, walau saya suka galau atau baperan, hati saya in syaa Alloh masih terjaga"

Lalu dengan cepat balasan kembali masuk :
"Dulu soal taklim, dengan atau tanpa teman ana tetap pergi. Agama, manhaj semua pilihan kita, untuk menggenggam hidayah selalu berkonsekwensi. Nasehat ana, istiqomah dan tegakkan al-haq. Nampakkan kesalafian. InsyaAlloh kebaikan akan datang. Apa yang ana peroleh saat ini juga gak semudah yang anti kira"

Lalu saya cuma bisa nangis sejadi-jadinya baca pesan itu, kemudian pesan masuk lagi :

"Carilah contoh dari orang-orang terdahulu yang tetap berdiri walau sendiri, ambil contoh dari orang-orang memiliki kesamaan kesulitan dengan kita, insyaAlloh hati kembali lagi kuat, jangan selalu melihat dan membandingkan kemudahan orang lain dengan kesulitan kita karena akan menyempitkan hati. Semua manusia punya ujiannya masing-masing".

Astagfirullah, bagaimana mungkin saya bisa bisanya bersu'udzhon sama dia ? Saya berprasangka buruk sama dia ? Sedang dia punya alasan yang syar'i untuk menasehati saya yang lemah ini ?

Alloh begitu baik sama saya, Dia selalu memberi saya kenikmatan memiliki sahabat yang selalu mampu mengajak saya untuk kembali merengkuh indahnya keimanan,
Bagaimana mungkin bisa bisanya saya mempunyai pikiran untuk melupakan sahabat seperti ini ??

Ukhti, tolong, bersahabat lah dengan saya sampai JannahNya Alloh

Khayrunnisa' Ash-shalihah, 29 Agustus 2016

Sabtu, 27 Agustus 2016

Kisah Hijrah : Berawal Dari Facebook, Kutemukan 'Dia'

Bismillah

Waktu itu akhir  2010, setelah saya lulus SMK, saya pindah ikut tante kemedan dengan tujuan untuk bekerja di kota ini. Saya sudah melamar kerja ke salah satu mall besar di Kota Medan tapi tidak ada panggilan sampai akhirnya saya di tawari kerja sama temennya tante untuk jaga warnet dan saya mengiyakan tawaran itu.
Diwarnet itu kami memakai shift, pagi, sore dan malam, pekerja tiga orang dan hanya saya yang perempuan. Karena jarak antara rumah tante dan warnet tidak begitu jauh, saya tidak takut sama sekali.

Saya waktu itu sama seperti anak gadis usia 17 pada umumnya. Tidak berjilbab, rambut dikuncir satu, memakai kaos lengan pendek, celana pendek, kadang-kadang celana jins panjang. Begitu juga ketika kerja di warnet.

8 jam waktu kerja saya manfaatkan dengan sebaik-baiknya karena jika fokus jaga billing warnet itu sangatlah membosankan. Akhirnya saya membuka akun facebook yang sudah lama saya buat tapi jarang saya gunakan. Setiap hari begitu yang saya jalani, sampai suatu ketika, malam itu tepatnya pukul 2 pagi, kebetulan saya dapat shift malam, dari pukul 01.00-09.0am. Ada beberapa foto hewan qurban lewat di beranda saya dengan caption yang masih saya ingat jelas, begini "Alhamdulillah hari ini pemotongan hewan qurban nya berjalan dengan lancar, semoga semuanya bernilai pahala karenaMu Ya Allah"

Tidak tau kenapa, sontak saja hati ini bergetar membacanya, tiba-tiba pengen nangis dan saya merasakan keadaan yang aneh dalam diri saya malam itu. Akhirnya saya klik nama si empunya foto tersebut dengan nama akun "Muhammad Fadil" orang Makassar. Saya tunggu berhari-hari tapi tidak juga di konfirmasi, kemudian saya beranikan diri untuk mengiriminya pesan melalui inboks facebook.
"Kenapa permintaan pertemanan saya tidak di konfirmasi ?"
Lalu ada balasan dari beliau :
"Afwan, akun ini hanya untuk orang-orang yang saya kenal didunia nyata, silahkan anti add akun kedua ana "El Fadl Umar" afwan"

Langsung saya add akun tersebut dan selalu saya baca apa-apa saja yang terbaru dari akun tersebut. Suatu kali kak fadil (begitu saya memanggilnya sampai saat ini) menshare tulisan dari akun dengan nama Nurani Suara Wahdah, saya membaca catatannya begitu menyentuh hati, sampai-sampai air mata ini selalu menetes setiap membaca catatan yang diterbitkan oleh Nurani. Ternyata Nurani Suara Wahdah ini adalah salah satu radio di makassar yang penyiarnya bernama kak Satrio Herlambang, saya selalu meninggalkan komentar disetiap postingannya dan pernah suatu kali saya mencoba menginboksnya dan ternyata di responnya. Sebagai gadis awwam, bahkan sangat awwam sekali, saya biasa saja ngomong sama beliau, seperti ngomong ke abang sendiri.
"Kak, tolong di tag donk nisa setiap ada catatan"
"Siaran jam berapa kak ?"
"Kak, kirim ke email nisa donk kisah yang ini dan ini"
Saya belum tahu apa itu ikhtilat, lah kok ikhtilat, jilbaban aja belom !

Dari Nurani itulah saya berkenalan dengan akhowat Makassar juga bernama akun "Jelita di gurun sahara" ternyata dia akhowat bercadar, haduh saya semakin bergetar setiap kali chatingan sama kak jelita (begitu saya memanggilnya sampai sekarang) lalu saya berkenalan lagi dengan akun "Zahra Abdurrahman El Mumtazah" lalu semakin banyak saya mengenal akhowat ataupun ummahat Makassar, dari situlah saya ingin sekali ke Makassar, karena saya merasa mempunyai keluarga disana, mereka begitu indah, begitu baik, menuntun saya dengan sabar dan cinta mereka, ahh jadi kangenka sekali kwodong 😁

"Dede sudah berjilbab ?"
"Dipakai saja de, nanti juga terbiasa"
"Semangat ya de, selalu ada doa untuk nisa"

Sejak saat itu saya rajin membaca ilmu-ilmu agama di internet, tentang hukum jilbab terutama, saya langsung ingin memakai nya tapi saya bingung karena satu pun saya tidak punya baju panjang. Segan rasanya jika minta dibelikan sama tante. Jadi saya belum memakainya sampai saat saya kuliah di 2011.

Ketika mau masuk kuliah, saya belanja baju-baju untuk kuliah, disitulah saya membeli baju panjang, rok rok, tidak satupun saya membeli celana. Jilbab, kaos kaki.

Seminggu awal masuk kuliah saya memakai celana panjang dan kemeja panjang menutupi (maaf) pantat dan jilbab masih kecil, jilbab faris yang harga 10ribu waktu itu. Setelah seminggu itu dan seterusnya saya pake rok rok dan rok, bahkan temen-temen saya gak ada yang inget kalau saya pernah memakai celana.

Disitulah saya mulai istiqomah memakai jilbab walau masih kecil. Kemudian saya ikut tarbiyah di KAMMI, seminggu sekali mengikuti liqo', membaca Al-Qur'an, mendengarkan ceramah dari Murobbiah, tanya jawab. Dari liqo' itu lah jilbab saya mulai berubah, mulai panjang sedikit demi sedikit, mau tau caranya ?? Itu jilbab segi empat faris saya pakai sebanyak 3 lembar dengan warna senada karena jilbab itu tipis sekali, sekarang saya menyebutnya 'jilbab saringan tahu' hahaha.

Begitulah ilmu agama, semakin kita kaji, semakin merasa sedikit sekali ilmu kita selama ini.
Akhirnya dengan kemantapan hati dan alasan syar'i saya tinggalkan KAMMI dan taklim di Wahdah Islamiyah Medan. Itu juga organisasi pusatnya ada di Makassar, kebetulan ada Ustadz dan istrinya yang hijrah ke medan untuk dakwah. Saya dan sahabat saya lah orang pertama yang menjadi 'anggotanya'. Kemanapun saya tempuh, seberapapun jauhnya kami datangi hanya untuk bermajelis ilmu dan Alloh lagi-lagi memberi kami hidayah salaf yang murni.

Kami tinggalkan WI dan kami taklim di salaf yang bener-bener salafy
Pakaian saya pun sangat berubah, bahkan sudah hampir bercadar tapi karena kuliah semua itu diurungkan.

Begitulah sedikit kisah hijrah saya sampai benar-benar sampai kejalan ini. Saya selalu yakin jika kita mau membuka hati dan terus mencari, Alloh akan selalu buka kan jalan itu untuk benar-benar sampai ke jalanNya yang BENAR !!

Ya Akhowat, lalu apa yang menghalangi mu sampai saat ini belum berjilbab ? Kalian takut tidak bisa kerja ? Tenang, Alloh Sang Maha Pemberi Rezeki, bagaimana mungkin kita yang bertaqwa di telantarkanNya ? Kau takut tidak dapat jodoh ? Justru Alloh akan memberikanmu jodoh terbaik dengan keadaan dirimu yang juga terbaik.
Haduh bingung, gak punya banyak baju panjang, jilbab dan lainnya ? Pakai saja apa yang ada, In syaa Alloh, selanjutnya Alloh memampukanmu, saya sendiri sudah membuktikan.

Ayuk ukhti, kita ketemu lagi bersama-sama di Syurga Alloh.
Berjilbablah ❤

Khayrunnisa' Ash-shalihah, 27 Agustus 2016

Kisah Hijrah : Apa Yang Sudah Saya Buat Untuk Alloh . . .

Bismillah

Perkenalkan nama saya asyifah fatimah, saya mengenal dik nisa di facebook dan diminta untuk menulis kisah hijrah saya agar bisa menginspirasi muslimah diluar sana agar segera berhijab syar'i.

Saya memakai jilbab pertama kali ketika saya SMP, tepatnya dikelas 2 pada saat itu, sayalah orang pertama yang memakai jilbab disekolah, tidak ada paksaan apapun dari orang tua saya, saya hanya ingin memakainya, walau belum istiqomah. Kadang hanya disekolah saja saya pakai sedang dirumah dan ketika bermain saya lepas. Begitulah pertama kali saya mengenal jilbab.

Tahun 2011 saat kehidupan memaksa saya harus bekerja di salah satu perusahaan swasta di bagian penjualan online, saya benar-benar membuka jilbab saya karena persyaratan dari perusahaan memang tidak boleh memakai jilbab. 3 bulan setelah training saya jalani, dan saya sudah menjadi karyawan di perusahaan tersebut, saya coba perlahan-lahan untuk memakai jilbab, sampai akhirnya usaha saya berhasil dan saya mendapat izin untuk memakai jilbab ketika kerja dan lagi-lagi saya lah orang pertama yang memakai jilbab di kantor kemudian diikuti oleh karyawan yang lainnya, alhamdulillah.

Singkat cerita di 2015, tahun lalu hati saya tiba-tiba tergerak untuk memakai jilbab yang lebih syar'i, yang lebih panjang, karena ngelihatnya itu cantik, awalnya saya ingin memakai nya karena ingin aja tanpa mengerti, alhasil ya saya pakai sekali-sekali saja karena tidak ada dorongan dan tanggapan positif dari lingkungan jadi agak sulit sekali waktu itu.

Setiap manusia pastilah mengalami yang namanya permasalahan, begitu juga dengan saya, puncaknya setelah saya di lamar seseorang. Semua masalah datang menghampiri saya, setiap hari saya bertanya kepada Alloh "kenapa hidup kok begini banget" setiap hari saya mempertanyakan nya, sampai saya berada pada titik nol, saya terpuruk dengan semua yang terjadi. Sampai akhirnya saya nemu tulisan di google yang bilang intinya kita selalu bertanya semuanya ke Alloh, coba tanya diri sendiri "apa yang uda kita buat untuk Alloh"? Dan kata-kata itu sangat menampar-nampar hati saya, saya seperti di balikkan kembali dengan tuduhan-tuduhan saya ke Alloh, Astaghfirullah.

Sejak saat itu, saya coba membenah diri ini, saya lebih sering membaca Al-Qur'an disertai memakai artinya, setiap hari sampai saya merasa hati ini kok rasanya tenang dan damai, gak pernah takut lagi dengan masalah apapun karena saya yakin saya punya Alloh.

Pernah suatu hari saya berangkat ke kantor seperti biasa, dengan mengendari motor saya, diperjalanan ada laki-laki iseng yang mengikuti motor saya dan berkata "dek, bibirnya seksi ya". Saya mau marah tapi bagaimana ? Sampai di kantor saya ke toilet cuma untuk menangis, saya merasa seperti "ditelanjangi" dengan perkataan kotor itu, padahal saya sudah berjilbab, baju saya juga sopan dan longgar, dari situlah saya mengerti, saya yang sudah tertutup saja masih bisa di goda orang lain apalagi yang terbuka. Saat itu saya bertekad untuk lebih menutup perhiasan saya dan saya akan berjuang untuk lebih syar'i dalam hal berpakaian.
Awal memakai nya sangat berat sekali, terlalu banyak orang yang berkomentar aneh terhadap saya, tapi saya tetap memakainya dan Alhamdulillah Alloh memberikan saya orang-orang yang senantiasa memberikan kebaikan dan dorongan untuk saya lebih taat. Saya juga mulai mencari tahu bagaimana si seharusnya perempuan dalam islam itu, arti hijab dan semuanya ilmu agama yang bermanfaat karena saya tidak mau hanya memakainya saja tanpa adanya ilmu dalam diri ini.

Dan inilah saya sekarang, saya bangga dengan hijab syar'i yang saya kenakan, biarlah mereka selalu mengolok saya katanya seperti isis atau wahabi, biarlah mereka berkata apa, saya tetap niatkan ini karena Alloh, saya hidup dari Alloh dan untuk Alloh, karena dengan begitulah saya belajar untuk ikhlas dengan apapun itu.

Untuk semua muslimah yang saya sayangi karena Allah, Allah itu terkadang kita merasa jauh... tapi rasa jauh itu karena kita yang buat jauh.. Allah itu dekat lebih dekat dari nadi. salah satu cara agar mendekat ya dengan TUTUP AURAT dengan begitu mau baik gak nya akhlak.. ntar lama lama akan malu sendiri kalau uda tutup aurat tetap buat yang gak baik.

Semoga bermanfaat dan menginspirasi

Khayrunnisa' Ash-shalihah 29 Agustus 2016, seperti dituturkan ukhti asyifah fatimah ❤

Jumat, 26 Agustus 2016

Gadis Kecil di Simpang Jalan

Siang tadi sekitar pukul 13.00, seperti biasa kegiatanku selama belum kerja yaitu bantu uwak jualan
Jadi ceritanya tadi itu jalanan tiba-tiba macet, awalnya aku gak tau sebabnya kenapa bisa macet, setelah kuperhatikan ternyata ada sebuah becak yang berhenti tepat di persimpangan, membuat kendaraan lain susah untuk berbelok kearah kiri alhasil jadinya macet.
Karena sadar membuat kemacetan, si bapak tukang becaknya agak minggiran, barulah jalannya longgar kembali, didalam becak itu ada 3 orang anak-anak, masih kecil-kecil, terus si bapak memegang tas sekolah warna pink, aku kira mungkin kecopetan atau dapat tas dijalan, ternyata bukan, itu tas anaknya yang mau kesekolah tapi rusak dibagian kancingnya sehingga tas tidak bisa ditutup.

Sibapak berusaha membenarkan, tapi mungkin karena panas cuaca dan panas hati, entahlah sibapak ngomong kuat "gak bisa ! Udalah nanti dirumah dibagusi" tapi mungkin si anak tetep keukeuh itu tas harus bisa di kancing, mungkin dia malu kalau tasnya rusak, atau mungkin dia kesusahan nanti bawa nya.

Singkat cerita sekitar setengah jam an itu si bapak pergi ninggali anaknya, sambil ngomong "udah kau sekolah dulu, nanti tasnya dibagusi dirumah" dan ngengggg si bapak pergi, mungkin mau narik becak lagi. Tapi yang buat aku heran, itu kenapa si bapak gak nganter sampai sekolah ? Padahal dari simpang itu sekitar 50meter lagi ke sekolah nya, entahlah.

Si anak tetep gak pergi kesekolah, dia malah duduk di simpang jalan dialasi tas tangan tempat isi botol air minumnya. Cukup lama aku memandang kearahnya, dia sibuk membagusi tasnya yang rusak, karena kasihan aku hampiri dia aku tanya "kenapa dek ?? Tasnya rusak ? Bukan begini, sini kakak beneri" ucapku sembari mengambil tasnya. Dan tasnya itu berat sekali !! Ternyata yang rusak cuma kancingnya yang untuk buka tutup itu karena ujung sletingnnya udah koyak, dan adik itu salah masuki, cuma beberapa detik aja aku bagusi,

"Ni uda siap, nanti disekolah bukanya jangan sampe bawah ya, nanti dirumah ini dijahit atau kalau gak kasih cemiti"

Terus dia sambil nangis ngomong "makasih ya buk"

Haduhh disitu aku ingin nangis, gak tega liat anak-anak nangis karena kehidupan 😭😭

Aku juga jadi banyak bersyukur, karena banyak orang yang lebih susah dari aku, lantas kenapa aku selalu ngeluh, ngeluh dan ngeluh,

Padahal mungkin aja banyak orang diluar sana yang pengen punya hidup kayak aku 😢😢

Dan pembelajaran lagi, seorang ayah itu selalu ingin memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya, karena asal kalian tau aja, sekolah itu sekolah mahal, swasta yang bonafid, tapi si bapak tetep perjuangin anaknya untuk sekolah disana, ahh aku jadi inget ayah, yang selalu kasih apapun buat aku, biar aku gak ngerasa gak punya sedang temen yang lain punya

Huhuhu

Kamis, 25 Agustus 2016

Ridho dan Bunga Abang Adik

Ridho si abang dan Bunga si adek,
Masih kecil, masih SD

Jadi kemaren mereka lagi bermain bareng temen-temen yang lain, main "engkle" jadi bunga naik ke kursi yang ada disekitar situ, terus dia manjat ke kepala kursi dan mau ngambil bola yang jatuh, jadi dia ngambil tanpa turun ke kursi, posisinya jadi kepala dibawah, kaki diatas. Terus aku yang kebetulan lewat dan ngelihat bunga begitu langsung rempong.

"Bunga, nanti kau jatuh loh, kalo jatuh itu kepala bisa patah"

Terus Ridho denger ucapanku dan ngelihat Bunga sambil ngomong

"Bunga turun, kok kayak laki-laki gitu tingkah kau Bunga ?"

Terus bunga cuma ngomong "iya bentar, ngambil ini".

Gak tau kenapa, untuk anak perempuan pertama kayak aku, ngelihat sikap perhatian seorang abang ke adiknya kayak gitu tuh rasanya sweettt bangeett, jadi Baper gituuu 😂😂

Minggu, 21 Agustus 2016

Belajar Leadership Sama Aku Yuk

"Nisa, maukah kamu belajar leadership sama aku ?" ungkap Faisal waktu itu

"Kamu ngajak saya kuliah lagi ?" jawabku sambil memotong steak dihadapanku

"Bukan, Begini . . " Faisal meletakkan pisau dan garpu sembari membenarkan posisi duduknya menatap aku yang masih sibuk dengan steak dihadapanku, tatapan itu. . serius sekali

"Nisa, maukah kamu bangun tidur ada saya, buatin sarapan untuk saya, menunggu saya pulang kantor dengan senyuman indah itu untuk saya, membersihkan rumah, berkebun, memilih warna cat rumah bersama saya, taklim bareng saya, muroja'ah bersama saya, belajar memasak hanya untuk membuat makanan kesukaanmu ketika kamu lagi ngambek, ketika kamu hamil dan kamu menganggap dirimu jelek karena perutmu yang membuncit, hanya kata-kata saya yang kamu butuhkan hanya untuk mengatakan "saya menyukai perut buncitmu" kemudian kamu tersipu malu di hadapanku, bergantian menjaga bayi bersama saya, menentukan masa depan anak bersama saya, apakah sekolah umum atau memasukkannya ke pondok, yang menghapus air matamu ketika kamu merindukan buah hati kita, bersama saya selamanya sampai kita memang harus terpisah dan bertemu kembali di syurgaNya Alloh, ya semacam saya lagi saya lagi"

❤❤❤

Minggu, 14 Agustus 2016

SEORANG PEMUDA SALAFY YANG TIDAK MENUNDUKKAN PANDANGANNYA TERHADAP WANITA AJNABIYYAH PERTANDA BAHWA SALAFIYYAH BELUM KOKOH DALAM HATINYA

▪Pertanyaan : Saya seorang salafy yang sudah menikah, saya mencintai dakwah salafiyyah dan mencintai kebaikan untuk ummat namun aku sangat lemah, aku mencintai wanita dan melihat mereka di jalan dan terkadang aku berbicara dengan mereka padahal aku tahu bahwa aku telah bermaksiat dan aku khawatir terjatuh dalam perzinahan lantas apa yang engkau nasehatkan kepadaku?

⚪ Syaikh Zaid Bin Muhammad Hadi Al Madkholy رحمه الله menjawab :

❗Pada hakikatnya jika ini yang terjadi maka berarti salafiyyah belum kokoh di hatinya.

⚡Dikarenakan salafiyyah adalah ilmu dan amal dan diantara ilmu ialah mengenal perkara harom yang membuat Allah marah.

✅ Adapun amal ialah upaya meninggalkan perkara harom dan mencukupkan dengan yang halal.

💦 Apabila seseorang terjatuh dalam perkara harom maka ia hendaknya segera menahan dirinya dan bertaubat kepada Allah dan barangkali ia berwudhu dan melaksanakan sholat dua rokaat dengan jujur serta menampakkan taubatnya dihadapan Allah 'azza wa jalla dan Allah akan memberi kemuliaan kepadanya dengan menerima taubatnya.

📛 Adapun yang disebutkan penanya berupa bentuk kelemahan yakni apabila ia keluar rumah ia mengumbar pandangannya kepada perempuan ajnabiyyah dan bernikmat-nikmat dengannya maka ini merupakan kemungkaran padahal ia mampu mencegah dirinya dan menahannya dari tempat-tempat yang didapati hal semacam ini.

💡Allahul musta'an, hendaknya ia menyayangi dirinya dan hendaknya ia melaksanakan perintah Allah :

((قل للمؤمنين يغضوا من أبصارهم ويحفظوا فروجهم))

"Katakanlah kepada kaum mukminin hendaklah mereka menundukkan pandangan-pandangan mereka dan menjaga kemaluan-kemaluan mereka".

🔥 Dikarenakan memandang merupakan zina dan bisa mengantarkan kepada zina yang lebih besar yaitu perbuatan keji wal 'iyadzu billah.

💥 Apabila seseorang terjatuh dalam perbuatan zina niscaya hilang amalannya kecuali jika Allah meliputinya dengan rohmatNya.

⛔ Maka kami peringatkan saudara dan kami membimbingnya untuk semampunya mengekang dirinya dengan tali kekang taqwa dan memalingkan pandangannya, apabila ia melihat perempuan ajnabiyyah di jalan maka hendaklah ia memalingkan pandangannya dalam rangka taat kepada Allah dan takut dari hukuman Allah serta mengamalkan wasiat Allah yang mengandung rohmah dan kebaikan yang banyak yang wasiat tersebut untuk kita semua dan untuk sang penanya."

📝 Sumber artikel : http://www.sahab.net/forums/?showtopic=128566

📑 telegram dinulqoyyim
🔻🔻🔻🔻🔻🔻
🎯 Majmu'ah Ashhaabus Sunnah

DI ANTARA TANDA-TANDA KEBAHAGIAN dan KESENGSARAAN

✍🏻 al-Imam Ibnul Qayyim — rahimahullah — mengatakan,

📬 "Di antara tanda-tanda kebahagian dan kesuksesan :

▫ Seorang hamba semakin bertambah ilmunya, dia semakin bertambah pula tawadhu' (rendah hati)-nya dan kasih sayangnya.

▫ Semakin bertambah rasa takutnya, dia semakin waspada. Semakin bertambah umur, semakin berkurang hasrat/ambisinya (terhadap dunia, pen)

▫ Semakin bertambah hartanya, semakin bertambah sifat pemurahnya dan semangat memberi.

▫ Semakin bertambah kedudukan dan kemuliaannya, dia semakin dekat dengan manusia dan semakin banyak memenuhi kebutuhan-kebutuhan mereka, serta semakin tawadhu kepada mereka.

📪 Di antara tanda-tanda kesengsaraan :
▪ Semakin bertambah ilmunya, semakin bertambah sombong dan angkuh.

▪ Semakin bertambah amalnya, semakin berbangga diri dan melecehkan orang lain, dan terlalu berprasangka baik kepada dirinya sendiri.

▪ Semakin bertambah umurnya, semakin bertambah ambisinya (terhadap dunia, pen).

▪ Semakin bertambah hartanya, semakin pelit.

▪ Semakin bertambah kedudukan dan kehormatannya, semakin sombong dan angkuh.

📌 Perkara-perkara tersebut merupakan ujian dan cobaan dari Allah terhadap hamba-hamba-Nya. Dengannya sebagian kaum menjadi bahagia/sengsara, sebagiannya lagi menjadi sengsara/celaka.
Demikian pula kemulian-kemulian merupakan cobaan dan ujian, seperti kerajaan, kekuasaan, dan harta."

📘 al-Fawaid,

Kamis, 04 Agustus 2016

NASEHAT EMAS ASY-SYAIKH FAWWAZ BIN ALY AL-MADKHALY HAFIZHAHULLAH

Bismillaah...

Dan kata-kata pun kembali berkaca-kaca pada kaca yang seolah berkata-kata saat membaca nasihat penuh kilau ini...
Kilaunya memantul dari mata hingga menembus relung-relung hati...

#MariBerkaca #MariBercermin #MariIntrospeksi

Masih untuk yang wajahnya terlihat saat diri ini bercermin....

Ummu 'Abdillah Afiqoh

Mungkin sebagian orang menilaimu sebagai orang yang bertakwa,
Mungkin yang lainnya menilaimu sebagai orang yang banyak berbuat dosa,
Sedangkan yang lainnya mungkin menilaimu demikian atau demikian...

Tetapi...
Engkau lebih mengetahui keadaan dirimu.
Rahasia satu-satunya yang tidak mengetahuinya kecuali dirimu adalah hubungan rahasiamu dengan Rabbmu.

Maka janganlah engkau tertipu dengan orang-orang yang memuji...
Dan orang-orang yang mencelamu tidak akan merugikanmu...

Allah Ta'ala berfirman:

ﺑَﻞِ ﺍﻟْﺈِﻧْﺴَﺎﻥُ ﻋَﻠَﻰ ﻧَﻔْﺴِﻪِ ﺑَﺼِﻴﺮَﺓٌ.

"Bahkan seseorang itu sangat mengetahui keadaan dirinya."
(QS. Al-Qiyamah: 14)

Termasuk bahaya yang selalu mengancam dalam kehidupan ini yang selalu mengiringi ketaatan dan kemaksiatan, engkau tidak tahu manakah dari keduanya itu yang akan menjadi penutup bagi kehidupanmu.
Maka lakukanlah ketaatan karena ikhlash, bukan karena sekedar ingin melepaskan diri dari kewajiban.

Dan jagalah amalan nafilah dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah, bukan karena ingin menampakkan sikap pemurah.

☝🏻 Jadi demi Allah, engkau yang paling membutuhkan ketaatan, sementara Rabbmu -Subhanah- sama sekali tidak membutuhkannya.

Jangan engkau menjadikan keinginanmu untuk mengharapkan pujian manusia kepadamu, karena hati mereka berbolak-bolik. Mungkin saja hari ini mereka mencintaimu, namun besok mereka membencimu.

Hendaknya tujuanmu adalah bagaimana agar Rabb manusia dan Rabbmu mencintaimu, karena sungguh jika Allah telah mencintaimu, pasti Dia akan menjadikan hati-hati manusia mencintaimu.

Sesuatu yang haram tetaplah haram hukumnya, walaupun semua orang melakukannya.

Engkau sekali-kali jangan mengalah dengan meninggalkan prinsip-prinsipmu, dan jangan mempedulikan manusia, karena kelak engkau akan dihisab sendirian.
Oleh karena inilah maka hendaknya engkau tetap istiqamah sebagaimana yang diperintahkan kepadamu, bukan sebagaimana yang engkau mau.

Jadikanlah untuk dirimu simpanan dan rahasia (amal shalih) yang tidak diketahui kecuali oleh Allah...

▪ Karena sebagaimana dosa-dosa yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi itu membinasakan...

▪ Demikan juga kebaikan-kebaikan yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi itu akan menyelamatkan...

📚 Sumber || Channel Syaikh Fawwaz hafizhahullah

⚪ WhatsApp Salafy Indonesia
⏩ Channel Telegram : http://bit.ly/ForumSalafy