Selasa, 28 Februari 2012

Mengumpulkan Puing Puing Impian Dijalanan

Ga tau kenapa tiba tiba ingin menulis masalah anak anak yang hidup di jalanan, mungkin karena dapat tantangan dari salah seorang kakak yang mengatakan bahwa aku cocok di bagian "Percintaan dan Sosial" #Eaaaaaa

Aku juga ga terlalu memikirkan itu, yang penting aku menulis, menulis dan menulis, ntah menulis apapun itu yang penting aku senang akan dunia  ini hehe.....

Hidup bersama debu debu jalanan dan panasnya terik matahari adalah hal yang sangat luar biasa dan mungkin aku takkan mampu melakukannya, Terik matahari ketika pulang dari kampus saja kadang membuatku mengeluh, sambil menutup bagian kepala agar tidak kena terik dan sedikit mengecilkan mata "Ya Allah panasnya" tapi coba kita lihat mereka, yaa mereka.... anak anak itu, adakah mereka mengeluh dengan panas dan abu jalanan itu ?? Ntah lah,

Dengan semangat membara, itulah yang kulihat sekilas dari wajah mungil adik adik yang kutemui tadi sekitar pukul 11.45 didepan kampus, Dengan Baju terusan bertali, ia berjalan sambil membawa tempat menyimpan barang barang bekas yang berhasil ia ambil dari tong ke tong sampah yang ia lewati bahkan tempat sampah itu lebih besar dari tubuh mungilnya, dengan sigap tangannya yang kecil mampu membawa beban itu, ahhh itu karena sudah biasa kali yah, itu yang ada dalam benakku,

Kulihat ia berjalan dengan semangat sambil sesekali mendendangkan lagu lagu artis terkenal saat ini, dan sebentar jongkok mengobrak abrik isi dari tong sampah itu, ya Allah apa tidak bau ya ?? ahh dan lagi lagi aku mengatakan "Mungkin sudah biasa"

Lalu bagaimana dengan kita ?? Ahh rasanya mustahil bagi kita mampu melakukan hal itu, apalagi untuk ukuran anak kuliah kayak saya T_T rasa Gengsi dan malu itu sangat besar pasti...


Selang beberapa menit kemudian, aku sudah berada di dalam angkot  yang akan membawa aku menuju rumah, seperti biasa aku kebagian Lampu Merah, dan mata ku tertuju kepada 2 orang anak kecil dan 1 orang pria dewasa yang menggendong salah satu dari 2 anak tersebut, ya pakaian kucel dan berwarna gelap karena di sebabkan abu abu jalanan yang telah menempel kebaju mereka, salah satu anak perempuan itu memakai jilbab, kalau dilihat lihat kira kira sekitar umur umur 4 taun dan yang di gendong kira kira umur 3 tahunan gitu, kulihat anak yang memakai jilbab merah itu dengan langkah yang pasti jalan sambil berlari kecil mengejar sang ayah dan adik yang di gendong sang ayah, sang adik tetap melihat sang kakak berjalan di belakang mereka, ahh ntah apa yang di ucapkan anak perempuan itu yang telah membuat adiknya tertawa terpingkal-pingkal di atas gendongan sang ayah,


Apa yang mereka lakukan di lampu merah itu ?? Ya, kita semua bisa menebak, dengan bermodal plastik permen yang di gulung bagian atasnya mereka berdua menjulurkan tangannya menengadah keatas sambil memasang wajah memelas dan wajah polos mereka, terbesit dalam pikiran ku, "apakah mereka mengerti apa yang mereka lakukan saat ini ?? lalu mengapa begitu tega sang ayah membiarkan anaknya meminta meminta belas kasih orang lain?? ya Lagi lagi jawabannya karena "PEREKONOMIAN HIDUP"...


Anak seusia mereka sudah mencari uang dan hidup di jalanan, lalu bagaimana dengan kita ?? lagi lagi aku malu terhadap diriku sendiri yang suka mengeluh, mengeluh dan mengeluh padahal di sana masih banyak orang orang yang lebih di bawah dari pada kita,


Anakanak seusia mereka seharusnya merasakan nikmatnya duduk di bangku sekolah, merasakan memakai seragam sekolah yang bagus, tas sekolah yang bagus dan teman teman, tapi apakah mereka pernah kecewa dengan jalan hidup yang telah di berikan Allah kepada mereka ?? Ntahhlahh


Ahh, Pikiran saya pun melayang, yaa rasanya saya ingin mendekap kalian adik adik kecil penuh dengan semangat, ya menyelamatkan kalian dari kerasnya kehidupan yang saya rasa belum pantas kalian dapatkan diusia kalian yang masih sangat kecil bahkan terlalu kecil.........


"Fabiayyi aalaa-i rabbikumaa tukadzdzibaan"
" MAKA NIKMAT TUHANMU YANG MANAKAH YANG KAMU DUSTAKAN"


Lagi lagi, waktu di perpustakaan, aku malah ngobrol dengan Rama, teman 1 kelasku, di bercerita katanya dia pernah di bawa kesuatu tempat sama teman prianya, dia juga awalnya bingung dengan tempat itu, dan ternyata itu tempatnya anak anak jalanan yang salah pergaulan, ya kalian tau istilah "NgeLEM" aku juga baru tau aktifitas itu dari rama, jadi katanya NgeLEM itu adalah menghirup lem kambing yang sering kita gunakan untuk ngelem sepatu apabila sepatu rusak atau koyak..


Warna lem kambing atau lem Got itu kan seperti warna Teh botol Sosro, nah mereka menghirup itu sampai warnanya berubah menjadi warna putih, lalu rama melanjutkan lagi, tiba tiba ada seorang laki laki yang menghirup itu juga melihat keberadaan rama disitu dan dia datang mendekati rama, karena rama takut dia sembunyi di balik tubuh teman prianya itu, dan teman prianya itu mengusir laki laki itu, lalu rama juga melanjutkan bahwa mereka yang sedang menhirup lem itu membawa mereka ke alam bahwa sadar mereka, mereka jadi suka berkhayal misalnya ada yang menggerakkan tangannya layaknya sedang mengendari mobil, Ah lagi lagi saya ingin mewawancarai mereka hikss


Lalu sekali lagi pertanyaan dalam benak saya muncul, pernah kah mereka berpikir gimana kehidupan mereka kedepannya ? atau pernahkah mereka berpikir apa yang terjadi apabila orang tua mereka melihat apa yang mereka lakukan ??

Lalu masih pantaskah kita mengeluh akan hidup indah yang diberikan Allah kepada kita ?? Rasanya TIDAK ada lagi alasan kita untuk selalu mengeluh mengeluh dan mengeluh,,,,,,

Masih pantaskah saya mengeluh ketika rasa capek pergi ke kampus tiap pagi ?? padahal taukah kita bahwa di luar sana banyak orang yang sangat menginginkan salah satu bangku yang saya duduki itu,

ahhh, Malu rasanya diri ini .............

Buat adik adik kecil nan penuh semangat, tetap semangat mengumpulkan puing puing impian itu meski dijalanan, ingat bahwa Allah itu Maha Tahu Apa yang Terbaik Untuk Kita, Tidak ada yang Tak Mungkin Jika Allah Sudah Berkehendak

tetap Semangattttttttttt


Nisa, 28 Februari 2012



Senin, 27 Februari 2012

Ayah... Terima Kasih Untuk Cinta Ini

Sahabat,


Kau tau ?? 

Ayahku bukanlah terlahir dari garis keturunan orang  yang Kaya
Ayahku bukanlah orang yang memiliki titel di belakang namanya,
Ayahku juga bukan Pegawai Negeri Sipil
ayahku bukanlah Direktur yang mengurus Perusahaan-Perusahaan Besar, Yang bangunannya menjulang tinggi hampir menerobos langit
Ayahku juga bukan anggota DPR yang bekerja di ruangan Full AC


Ayahku adalah laki-laki biasa yang sangat mencintaiku dengan Luar Biasa,
Ayahku hanyalah seorang laki laki berkulit sawo matang, Tinggi, Tegap, ahh Rasanya Tidak ada laki laki seganteng beliau hingga saat ini kutemui
Ayahku hanyalah seorang laki laki yang kerjanya di bawah terik panas matahari, makanya sekarang kulit nya terlihat lebih hitam, kau tau kawan itu semua di lakukan demi siapa ?? Semua demi aku, Demi aku anaknya, demi bahagia ku, Agar aku bisa merasakan apa yang dirasakan teman temanku yang lain


Ahh, ntah sudah berapa kali aku membuat beliau menangis, ya Allah, ampuni aku


Dulu waktu SD, aku pernah menghilangkan uang tabungan teman sekelasku sebesar Rp. 150 Ribu, dan ayah rela menggantikannya tanpa memarahi aku, mungkin karena aku terlalu muda untuk di marahi waktu itu,


Masuk SMP, aku kembali melakukannya lagi, aku menghabiskan uang simpanan kelas sebanyak Rp. 300 ribu dan lagi lagi ayah menggantinya agar aku tidak malu pada teman temanku


Masuk SMA, jatuh pada lubang yang sama tapi kali ini bukan kuhabiskan uang itu tapi naas, mungkin bisa di katakan aku kecurian uang itu, kau tau berapa banyak sahabat ?? 1 juta 500 ribu dan lagi ayah menggantikannya untukku, dan aku tak akan melupakan malam itu, aku ingat sekali  malam itu adalah kamis malam, dengan berani kukatakan pada ayah di saksikan juga mama dan adikku bahwa aku menghilangkan uang buku sebanyak itu, kontan ayah langsung marah marah padaku, bahkan ayah bilang "TIDAK AKAN MENYEKOLAHKAN AKU LAGI DAN AKAN MEMBUANG SEMUA BUKU BUKU PELAJARAN, TAS SEKOLAH DAN SERAGAM SEKOLAHKU MALAM ITU JUGA" tapi di tahan sama mama waktu itu, aku ga tidur semalam suntuk, kugenggam erat seragam dan tas sekolah ku,


Dan kau tau sahabat ?? Ternyata malam itu ayah ga pulang kerumah, mama sibuk menghubungi nomor hape ayah yang ga aktif, mama menangis,menelpon teman teman ayah dan tidak ada yang tau ayah kemana, aku dikamar juga menangis bersama adek ku, ya Allah ampuni aku


Dan aku pun terlelap ga tau jam berapa, tiba tiba pagi hari aku di bangunkan oleh mamaku untuk berangkat sekolah, mama cuek sama ku, dan ternyata mama memberiku uang sebesar 1 juta 500 ribu itu, dan kau tau sahabat ?? Ayah tidak pulang hanya untuk mencari pinjaman sama temannya demi membayar semua hutang hutangku disekolah, dan ayah sengaja tidak memberikan uang itu langsung kepadaku,


Sengaja aku berlama lama dikamar mandi, meluapkan semuanya, semua kesalahanku,, ya Allah, maafin aku


Kulihat ayah tertidur pulas di ruang tipi, kulihat wajah yang mulai menua, kulihat kulit yang semakin hari semakin gosong terkena sengatan matahari setiap harinya, Ayah raut wajahmu malam itu tak akan pernah kulupa,


"Kak, Jadilah anak yang dewasa, Jangan kecewain ayah yang sayang sama kakak" Ucap mama pagi itu,


Air mata tak berhenti mengalir di pelupuk mataku sampai aku menaiki bus menuju sekolah, belajarpun aku tak konsen, rasanya pengen pulang dan melihat wajah ayahku


Selesai makan malam, ayah memanggil aku dan adikku untuk duduk di ruang tamu bersama nya, aku hanya bisa menunduk kebetulan malam itu lagi mati lampu jadi kami hanya di terangi sinar lampu teplok,


"Kak, selama sekolah kakak selalu menghabiskan uang kan ?? untuk apa sih ka ?? apa yang kita kerjakan semasa kecil ini akan ngikut ketika kita sudah besar nanti, kakak pahamkan maksud ayah ??" ucap ayah sambil menghisap rokok yang ada di tangannya


Aku hanya bisa diam dan menunduk sedang adikku asyik melihat ekspresi ayah


"ayah kurang apa selama ini sama kalian ?? apa yang kalian minta selalu ayah turuti, yah aku butuh ini, Nah, Yah aku mau itu, Nah, Selalu ayah kasih kan ?? walau susah untuk wujudin itu tapi ayah selalu usaha kan ka ??? Yah uang buku ini, yah uang ini, yah uang itu, selalu ayah kasih secepat mungkin, Tapi kenapa kakak kecewain ayah ?? ka, kita ini orang susah, untuk makan aja kadang kita kekurangan, tetaplah menjadi orang yang Rendah hati ka, ayah udah ga kayak dulu ka, ikan juga sekarang udah mahal, ayah susah untuk jualnya ke agen, pakan ikan juga sekarang mahal, kalo ayah masih ayah yang dulu yah kakak bisa manja manjaan dengan apa yang kakak inginkan, ingat ka, belajarlah untuk hidup susah"


Tak terasa bulir bulir titik embun ini membasahi pelupuk mataku, ku lihat di bayangan cahaya lampu teplok itu ayah mengusap mata dengan tangan kanannya, "apakah ayah juga nangis ??" ya Allah, maafin aku yang udah buat ayahku nanges


"boleh ka bergaul, ayah ga pernah larang kakak dan ayah ga akan pernah melarang kakak untuk berteman dengan siapa aja, karena ayah tau kakak uda gede  tapi kakak juga harus bisa jaga kepercayaan ayah, kalo kita di kasih amanah sama orang, berarti orang itu percaya sama kita, berarti orang itu yakin bahwa kita bisa menjalankan apa yang ditugaskan sama kita maka jagalah amanah dari teman teman itu ka,"


Mama juga ikut bersuara malam itu "Mulai sekarang jangan pernah mau di suruh pegang uang, apapun itu mau besar atau kecil, denger ?? " ucap mama menegaskan


Aku hanya mengangguk saja sambil menyeka air mata yang mulai membanjiri pipiku


 " KALO MAMA DENGER KAKAK PEGANG UANG LAGI DI SEKOLAH, GA USAH SEKOLAH LAGI" ucap mama lagi


"Iyah ma, ini yang terakhir" jawabku singkat


Masa-masa sekolah pun telah selesai, aku lulus dengan nilai yang Alhamdulillah Bisa di banggakan, ayah juga bangga lihat anaknya bisa lulus,


Rencana setelah tamat sekolah semua di berikan oleh ku, ayah tak terlalu mencapurinya karena ia percaya padaku, awalnya aku ingin ikut SNMPTN tapi Qadarullah saat ujian berlangsung nenekku sakit dan aku harus menjenguknya di kampung, Alhasil aku tidak jadi ikut dan harus menunggu 1 tahun lagi untuk Kuliah, kira kira ada 6 bulan aku menghabiskan waktu ku dirumah, berdiam diri dirumah dan merangkap jadi pembantu di rumah,


Alhamdulillah dapat telpon dari tanteku yang ada di medan bahwa ada kerjaan di sebuah Mall dimedan, dan kuputuskan untuk datang kemedan, mungkin kerja lebih baik kali ya, itu menurutku pada waktu itu,


Semua sudah kusiapkan dan Qadarullah lagi, seminggu setelah kulempar Surat Lamaran itu tidak ada panggilan, ahhh ntah lah mungkin Surat Lamaran ku itu sudah menjadi penghuni Tong sampah kali yah, Akhirnya di sebelah rumah tante ada yang nawari kerja untuk jaga Net, dan aku bersedia


Kau tau sahabat ???


Apa respon ayah waktu kubilang "kakak kerja di warnet yah"


Bukan, beliau bukan mengejeknya, beliau malah bilang "Senang donk ya kak bisa kerja di net" sambil diselingi canda tawanya yang renyah,
Ia, ayah tau kalo emang dari SMK aku itu doyan ke warnet dan aku juga pernah bilang ke ayah, "Mungkin kerja di warnet enak kali yaa yah," ayah hanya tersenyum mendengar celoteh ku waktu itu, itulah sedikit dai sekian banyak kedekatan ku dengan Orang yang "ganteng" itu... Ayahku


Dan Allah tidak pernah salah menempatkan Rezeki UmmatNya, akhirnya kutunggu SNMPTN taun depan sambil aku kerja menjaga warnet


Masa Masa SNMPTN itu datang, dan Qadarullah lagi aku terlambat untuk mendaftar, Ya Allah, akhirnya kudiskusikan sama ayah bahwasanya tidak mungkin aku menunggu untuk tahun berikutnya sedang umur juga terus berjalan, ya walaupun untuk terlambat sebenarnya juga tidak bermasalah dengan umur soalnya aku masuk sekolah cepat, jadi umur 15 taun aku sudah Tamat SMK ketika itu...


Akhirnya kuputuskan untuk masuk ke Universitas Swasta yang ada dimedan, dan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Menjadi Pilihan ku ketika itu dan ayah menyetujuinya  dengan sedikit tenagaku membujuk ayah dan mama ku


Tiba tiba aku dikagetkan dengan sms dari adikku yang mengatakan sedih karena aku kuliah,
"enak donk ka udah kuliah, pasti semua akan mikiri kakak, pasti akan mendahulukan kakak ketimbang biaya sekolahku," isi sms adikku,


Degg, tiba tiba saat itu juga titik titik embun itu jatuh membasahi pipiku, ku telpon ayahku, ku katakan bahwa niat untuk kuliah kubatalkan karena aku udah ga minat lagi untuk kuliah, ternyata ayah lebih menyakinkan aku lagi, dan jawabanku tetap sama untuk "TIDAK" melanjutkan kuliahku, ternyata mama membujukku, beliau mengatakan bahwa ayah udah benar-benar serius menguliahkan aku, haruskah aku mengecewakan kerja kerasnya ?? kuceritakan hal sms adikku kepada mamaku, yaa mama dan ayahku marah sama adikku, dan lagi lagi air mataku menetes tatkala mendengar suara mungil itu mengucapkan maaf kepadaku "kak,maafin aku yah, aku ga bermaksud ngomong kayak gitu, sekali lagi aku minta maaf" ya Allah, adikku begitu tulus meminta maaf, kepadaku, dan lagi air mata ini membasahi pipiku, dan akhirnya aku tetap semangat untuk kuliah itu,


Dan Alhamdulillah, hingga aku menulis tulisan ini, aku udah semeter 2 jurusan Akuntansi tepatnya di kelas E Pagi,

Hari itu, disaat  aku lelah dengan semuanya, aku lelah ketika semua uangku habis hanya untuk ongkos pulang pergi dari rumah ke kampus, lelah dengan semua kehidupan ini, tak lupa kutelpon ayahku, kukatakan kepada beliau bahwa aku lelah dengan kehidupan ini, lelah dengan semua aktifitas yang kujalani saat ini, lagi lagi ayah hanya berkata "Sabar kak, ini salah satu jalan untuk meraih sukses, emang kakak butuh apa , ngomong aja sama ayah," dan dengan gampangnya aku ngomong "Aku kehabisan uang yah, aku butuh uang yah, habis uang kakak"

"ya udah nanti ayah kirimkan, yang penting kakak tetap semangat yah kuliahnya, ingat inikan impian kakak kan ??"

ah dan lagi lagi air mata ini menetes mendengar ucapannya, ya Allah, sayangi ayah dan mamaku

Jam 3 sore kalo tidak salah waktu itu, uang itu sudah ada di dalam lemari ku, kata tante itu dari ayahku yang dikirimkan melalui rekening abang sepupu yang juga tinggal di medan,

Segera kubuka amplop putih itu dan lagi lagi titk embun ini kembali menemani pipiku, "Yah, uangnya sudah sampe, makasih yah yah," smspun terkirim dan mendapat respon dari ayah "Iyah, tetap semangat yah ka" balas ayah

Yaa, Inilah jawabannya kenapa aku selalu semangat setiap berangkat kuliah, walau begitu banyak tekanan dalam diriku, ahh Ayah, engkau benar benar sosok orang yang sangat berarti di hidupku


Selalu ada cerita yang terlontar dari bibir ini ketika ayah bertanya "gimana kuliah nya ka ??" dan ayah selalu mendengar pembicaraannku, ahh bila melihat matanya rasanya ingin kuhapus semua kesedihannya, bila melihat badannya rasanya ingin ku pelukk erat sampai tak ada orang yang mampu memisahkan kami, Bila kulihat umurnya seakan aku ingin memberi tambahan umur untuk Beliau, ya Beliau Ayahku, Lelaki Berkulit Sawo matang itu adalah Ayahku, yaa Lelaki pemilik Mata dan hidung yang bagus itu adalah ayahku ...........

Ayah, kakak sayang sama ayah,

doakan kakak untuk selalu istiqomah yah :')

Aamiinn ya Allah ^^

Nisa, 27 Februari 2012


 

Rabu, 22 Februari 2012

KKM yang Menyenangkan Uyyyy ^^

KKM,

*apalagi itu nis ?? *Kota Kota Manis yaa*atau kamu kamu manis yah* #eaaaaaaaa

Yang terakhir itu dapat jempol tanda setuju dariku *hakss* *Sumpel pake Rambutan*

KKM itu saudaranya BBM, ga percaya ?? cekidotttttt :D

BBM ==> Blackberry Messeger

KKM ==> Kertas Kertas Messeger

hiihhi, sama kan ?? *beda lahhh niss* halah orang cuma beda kertas nya aja ko

Jadii yaa, ide Briliant itu hadirrrr *huwatttt ?? Briliantt ?? idee jahilll iyaaa* *tepok jidat

Hahhaa, jadi yaa tadii itu biasanya jam 11 udah keluar dari kelas, lahh ini malah kebalekk, jam 11 baru masuk kelas, kebayang donk yaa jam 11 keatas masih berada di dalam ruangan untuk belajar ?? yah walaupun kelas nya full AC tetep ajaaa bawaannya panas, belajarrr jam segituu benar benar membuat mata ingin tertutup, udah gitu ibunya ngomong mulu, capek denger nya buk, nah dari situ timbul ide briliant ku *sekali lagi nisa jelaskan bahwa ini ide briliant :D

kusobek setangah kertas binderku dengan tetap mata fokus ke ibu dosen, jadi sambil merhatiin si ibu, aku tetap mikir, enaknya dikasih judul apa yaa ini  kertas, dan ^TING^ KKM, yaa KKM, benar benar ide briliant, :D

kutulis besar besar di pangkal kerja "KKM (Kertas Kertas Messenger) lalu baris pertama kuisi namaku kutulis kyk gini

Saya : "Ngantuk banget dhan -,-"

lalu kukirim kertas itu ke teman yang berada di sampingku, lalu dia balas:

Dhani "Iya sama, udah berat kali mataku ini," dan ternyata si dhani ngasih kertas itu ke teman yang sebelahnya lagi dan nulis

Riri "Kasih minum dulu ibu itu, udah serak serak becek suaranya kudengar"

lalu di lanjut ke si Rama "Ngantukk juga, wooyyyy......

lalu kertas dioper kembali ke aku, dan aku balas Bla bla, hihi, kertas pun penuh, dan Ajibbbb, kita ga ngantuk lagii *tepukk tangan*

Ternyata KKM itu bagus untuk kesehatan mata disaat belajar *Halah*

KKM dapat mengurangi ngantuk disaat belajar tengah hari hahha,

Kirain KKM akan stop sampe pelajaran si dosen kelar, ternyata kagak, di luar kampus jumpa lagi sama Riri, eh dia malah tanya "KKM kita gimana sa ??"

Huwaatttt ?? hahhaha :D

Denger yaa ceman ceman cemuaa :3 << Alay

KKM hanya bisa hidup kalo mata kita sedang ngantuk dan disaat mata kita sedang ngantuk maka Sinyal KKM sangat bagus dan cocok untuk di konsumsi setiap hari disaat mata ngantuk akibat belajar wkwkwkwkwkwkwkkwkwkwkwkwkwk :D

Dan bukan cuma di jalan, di fb juga KKM sudah merambak ke tubuh si ukhty riri hihiihihi v^^ piss ukh

Ukhty Riri ketagihan sama KKM hahaha :D

haha, Rama dan Ukhty riri juga ketagian :D

Oke, itu sedikit tentang KKM, mungkin kah ada KKM besok ?? besoknya lagi, lagi dan lagi ?? Pastiinyaa wkwkwkwkw :D

Afwan yah buat ibu elizar, kami ngantukk waktu ibu ngajar, ga da maksud ko buk, matanya aja ga bisa di ajak kompromi -,-""

Sabtu, 18 Februari 2012

Ukhty, Aku Rindu Dirimu 5 Tahun Yang Lalu

Kukenal dia 5 tahun lalu ketika kita sama sama menjadi penghuni pondok pesantren ternanam dikotaku ketika itu "Ponpes  Al-Azzam' namanya.

Awal mengenal dia itu sekitar 5 bulan belajar di ponpes kita baru dekat karena kita dijadikan 1 kelompok, walaupun kita 1 kamar tapi kita jarang sekali ngobrol tapi semenjak kita satu tim kita jadi lebih sering ngobrol dan kemana kemana akhirnya bareng,

Ya, dia adalah akhwat tangguh, Jilbab mengulur indah kebawah hampir menyapu lantai, jubah besar nya membuatku sangat terkagum kagum padanya, Tutur katanya yang lembut, mata yang indah dan senyuman yang manis menjadi pelengkap betapa indah dirinya, Yang lebih membuat aku kagum padanya adalah ketika kita sedang asyik menelusuri pesbuk ketika mendapat jam jam bermain internet, dia berkutat mendonlot murattal untuk di isi kedalam hapenya, katanya "Untuk penunjang hapalannya, biar gampang di dengar ketika mau tidur"

suaranya yang lantang ketika menyeruhkan Agama Allah, berdakwah kemana mana, dan dia terpilih menjadi ketua untuk membimbing akhwat akhwat baru yang baru masuk di pesantren waktu itu,

Subhanallah, Semoga engkau tetap istiqomah ukh..........

Waktu memang cepat sekali berlalu, tak terasa 3 tahun sudah kami berada di pesantren itu dan sudah saatnya kami bertebaran di Bumi Allah untuk menyeruhkan apa apa yang telah kami dapat selama kurang lebih 3 tahun berada di dalam Pondok Pesantren itu..

"Ukh, jangan pernah lupakan ana yah" Ucapku padanya ketika acara perpisahan akhwat akhwat yang diadakan di dalam pesantren

"ana tidak akan pernah melupakan anti, ana tidak akan pernah melupakan Pesantren ini,Insya Allah"Ucapnya penuh dengan kata kata menyakinkan ku

aku memeluk dan mencium kedua pipinya sebelum kami akhirnya pulang kerumah masing masing, Sebenarnya kami tinggal di 1 kota hanya saja beda daerah dan itu lumayan menguras waktu kami,

2 Tahun pun berlalu, aku mengajar di pondok pesantren dekat dengan rumahku, Alhamdulillah ini adalah salah satu jalan Dakwah yang kupilih,

ah, teringat 5 taun lalu, teringat dengan seorang akhwat yang sangat kukagumi, sayang beberapa bulan yang lalu hapeku di rampas orang dan aku tak memiliki nomor hapenya, dan sejak saat itu aku tak bisa dapat kabar lagi tentang nya

Kupandangi wajah santunnya, "Benar benar kangen dengan mu ukh" Ucapku sambil memandangi foto yang masih setia menghias meja belajarku

Disela sela waktuku kusempatkan untuk membuat akun jejaring sosial yang sudah lama kutinggalkan, kulihat begitu banyak permintaan pertemanan dan inboks baik dari teman teman semasa mondok maupun para guru guru di pesantren yang sekarang menjadi hidupku,
kuperhatikan satu persatu orang orang yang meminta pertemanan dengan ku, tercengang dengan salah satu akun "Faridhatunn Hasanah" aku memview akunnya secara full, dan ternyata benar adanya, akun itu adalah akun Ukhty faridha" kala itu aku tak tau harus bersikap apa, antara senang, aneh dan kecewa, terlihat dengan jelas foto indahnya memajang indah di akunnya, akhirnya kukonfirm pertemanannya dan kulihat semua aktifitas pesbuk nya, antara percaya dan tidak, "apakah benar ini ukhty Faridha yang ana kenal 5 taun yang lalu ?? Sejak kapan ia tertarik dengan jejaring sosial ini ??"hatiku bimbang, akhirnya kusempatkan diri untuk mengiriminya inbox kepadanya dan ternyata beliau juga online, akhirnya kuputuskan untuk chating dengannya

"Assalamualaikumm Ukhty Faridha yah ??" sapaku padanya

"Wa'alaikumussam iyaa, ukhty Uli kan ?? balasnya dengan cepat

"Na'am, wahh ana kangen sama anti," balasku lagi

"Iya, sama ana juga kangen dengan anti, lama tak jumpa, nomor anti juga tak aktif," balasnya

"iya ukh, afwan hape ana hilang beberapa bulan lalu, ana kesusahan mendapati nope anti lagi, afwan yaa"

Begitulah seterusnya, hampir 1 setengah jam kami menghabiskan waktu berchating ria, akhirnya kuajak ukhty faridha untuk datang menghadiri bedah buku yang akan diselenggarakan minggu depan di taman kota, Alhamdulillah kami sepakat untuk jumpa disana,

"Ukhty, ana duduk di kursi nomor 2 paling depan, ana memakai gamis hijau tua dengan jilbab senada yah" aku mengirim pesan kepadanya

"Oke" balasnya singkat

Beberapa menit yang lalu aku di kagetkan dengan seorang wanita yang menepuk pundakku dari belakang, aku menoleh kebelakang,

"Ukhty Uli" sapanya ramah padaku
Aku masih terpelongok melihat 1 sosok yang serasa asing padahal tidak

"Ukhty faridha??" tanyaku

"Iya ukh, hehe"jawabnya sambil duduk disampingku

aku masih terdiam, serasa tak percaya melihat 1 sosok akhwat yang berada disampingku,

Ukhty, mana jilbab lebar menjuntai kelantai itu ?? mana jubah besar yang 5 taun lalu kau kenakan ?? kemana semuanya ukh ?? ahh, aku tak boleh suudzhon dulu padanya, mungkin dia punya alasan lain, tapi apa ?? aku mencoba menenangkan diriku sendiri

"ukh, ada yang berbeda yah dari anti," cetus ku menghilangkan semua bisik bisikku tentang nya

"beda apa nya ?? ga ada yang berbeda ko ukh" jawabnya sambil asyik dengan hape yang sedari tadi di genggamnya

"Pakaian anti sekarang berubah yah ? tanyaku langsung

"Oh, hhee, iya ukh, ana sekarang mengajar di sekolah umum ukh, mereka agak aneh dengan pakaian saya kalo berjubah dan berjilbab lebar, jadi ana putuskan untuk mengganti nya dengan pakaian seperti ini, yang penting masih menutup aurat kan ??" Jawabnya seolah tak ada beban

Ukhtyy, ingin rasanya saya memelukku ketika itu juga, apakah pekerjaan itu bisa merubah seseorang ?? apakah harus menggadai pakaian taqwa itu hanya demi Sebuah pekerjaan ?? Ya Allah... Hancur rasanya diriku,

Tak lama kudengar suara hapenya berdering, yang membuat aku semakin syok adalah music dari nada dering itu adalah lagu korea anak anak muda jaman sekarang,

"Ukh, sejak kapan anti doyan memasang lagu lagu seperti itu ?? bukannya dulu anti paling anti yah dengan suara suara seperti itu," tanyaku sinis

"iya, ini kan lagi ngetrend ukh, karena ana sering dengar, ana jadi suka deh sama lagu lagu korea, apalagi artis artis korea itu ganteng ganteng, baby face semua  yang cewek juga cantik cantik anti suka sama artis korea siapa ??? tanya nya padaku

Deegg, aku hanya bisa menelan ludah ketika di tanya seperti itu,

Pertemuan itu seakan tak ingin aku ingat lagi, aku berharap bahwa itu mimpi buruk bagiku, ukhty aku rindu kamu, aku rindu suara lantangmu melafadzkan kalimat Allah, aku rindu semangat dakwah mu, aku rindu Tausiah mu, aku rindu JUBAH dan JILBAB BESAR mu,

Ukhty, sejak pertemuan itu tak henti bibir dan hati ini mendoakan mu kepadaNya, tak lupa diri ini memohon agar engkau kembaliii, kembali menjadi ukhty yang kukenal 5 taun yang Lalu, Ukhty, akan kah waktu itu datang ?? waktu dimana aku bisa melihat jubah dan jilbab lebar terpasang di badan indah mu ukh ?? 

ukhty, Aku rindu kamu :'(

"”Yaa muqallibal qulub, tsabbit qalbii ‘alaa diinika”

”Wahai Rabb yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku pada agama-Mu” Aamiin..

(Hadist Riwayat at-Tirmidzi, Ahmad dan al-Hakim dishahihkan oleh adz-Dzahabi)

Nisa, 19 Februari 2012





Hebat itu Suamiku (Indahnya Pacaran Setelah Menikah)

Perkara jodoh memang agak aneh yah, tapi walau begitu selalu ada kisah yang terukir dari indahnya sebuah ikatan PERNIKAHAN, ada yang menikah sama orang yang sama sekali tidak di kenalnya, ada yang menikah dengan teman masa kecilnya atau bahkan menikah dengan orang yang dulu adalah teman sahabatnya atau ada juga  yang menikah karena dulu 1 sekolah

Jika ditanya masa masa indah pernikahan itu, selalu ada senyum merekah menghiasi bibir, ya memang sangat indah karena menikah itu yang haram menjadi halal, yang dosa menjadi pahala, makanya bagi yang telah mampu sebaiknya Bersegeralah MENIKAH !!!

Siang itu, aku sengaja janjian bertemu dengan sahabatku di salah satu toko buku terkenal di kota ku, dengan gamis warna biru muda dan jilbab lebar warna biru tua, aku berangkat sendiri dari rumah sekitar pukul 10.00 Wib, sampailah aku di tempat yang telah kami janjikan sebelumnya

Tapi sebelumnya perkenalkan namaku "Hanifa Al-Mumtazah" biasa dipanggil dengan sebutan Hanifa atau Nifa, Sekarang aku Berusia 21tahun

Tak Tik Tak tik,
Waktu terus berjalan, sejam dua jam tak kulihat batang hidungnya juga, kuambil ponselku dan ku telpon dia ternyata dia masih didalam perjalan,maklum jakarta, kota termacet kalau menurutku

hmm, kunikmati majalah yang ada di depanku dengan sesekali melihat akun dunia mayaku


"Assalammualaikum Faaa" Suara itu membuyarkan kesepian toko buku sedari tadi, kulihat sesosok berjilbab merah jambu,hm cantik sekali

"Wa'alaikumussalam Baa" Kujabat erat tangannya sambil kukecup pipi kanan dan kirinya, agar rasa Persaudaraan semakin erat,

"Lama ga jumpa, kangen sama nifaaa, huhuuh" ucapnya sembari duduk di sebelah kursiku,

"Iya, nifa juga kangen sama diba, diba sekarang tambah cantik yaa, sudah pakai jilbab yah ?" tanyaku penasaran

"Alhamdulillah, udah beberapa bulan ini aku mengenakannya faa, aku pengen kayak kamu hehe"ledeknya sambil mencubit pipi ku

" Hu dasar, ga pernah berubah deh"


Sejam lebih kami menelusuri ruas demi ruas ruangan toko buku yang lumayan agak besar, tiba tiba kulihat diba sedang mengobrol dengan seorang laki laki seusia kami, aku memperhatikan lelaki itu "oh, mungkin teman 1 kampusnya"gumamku, tak lama diba memanggilku untuk berkenalan dengan laki laki itu, kulempar senyum seadanya dengan laki laki itu, lalu kutinggal mereka berdua, aku lebih asyik menikmati buku  yang ada di tanganku dari pada ngobrol yang ga jelas seperti itu


Aku mencoba meluruskan badanku yang seharian di ajak berdiri, kutengadah wajahku keatas langit langit kamar, sesekali kupejamkan mataku dan ternyata di dalam pikiran ku muncul 1 sosok wajah yang tadi siang kutemui, "Astaghfirullah" segera kutepis semua bayangan wajah itu,


Aku dikagetkan dengan suara hape  yang sedari tadi berdering didalam tas ku, ternyata diba yang menelpon

"Iya ba, ada apa ?" Jawabku males males

"faa, diba malam ini tidur dirumah nifa yah" ucapnya

"hmm, ya udah datang aja, " jawabku

"Okee, nifa ku,"


Kembali aku terdiam menelusuri kata hatiku, kenapa aku bisa mengingatkan laki laki itu, ya Allah, maafin aku, segera ku ambil wudhu untuk melaksanakan shalat maghrib, kucurahkan semua apa yang ada di hatiku,


Kira kira pukul 20.00 wib, diba masuk kedalam kamarku dan langsung melempar badannya di kasurku dan itu sangat membuatku kaget,

"faa, kamu tau ga lelaki yang kita jumpai di toko buku tadi ??" ucap diba memecah alunan murattal al-qur'anm yang sedari tadi kudengarkan

"emang kenapa dengan dia ?" tanya ku sok sok cuek

"kamu tau ga faa, kalo dia itu teman kita waktu di aliyah dulu, ingat ga ?? dia itu yang duduk di bangku nomor 2 dari belakang yang sebangku sama si toni, ingat ga ?? jawab diba mencoba mengingatkan memori ku yang mulai rusak


"iya, sekarang beda banget ya fa, sekarang udah tinggi, kulitnya juga sekarang udah bersih banget, ga kayak dulu" ceplos diba kepadaku

"Namanya juga kehidupan, harus ada yang berubah dan dirubah kan? perubahan itu perlu" kukuatkan lagi lantunan ayat al-qur'an yang tadi sempat kukecilkan

"dia mau menikah faa katanya sama kamu" ucap diba yang tidak begitu kedengaran di telingaku

"Alhamdulillah deh kalo gitu, semoga dia dimudahkan" jawabku cuek

"haa,jadi kamu mau faa??"tanya diba kepadaku

Langsung aku melihat kearah diba, "Maksudnya ?" tanyaku penasaran

"ga,, lupakan, udah ah ngantukk" diba mencium pipiku lalu tidur membelakangiku,
aku masih asyik dengan lantunan al-qur'an yang sedari tadi menemani ku

Seminggu berlalu dengan hari hari bersama diba sahabatku, Mengulang memori 10 Tahun lalu, ada manis, pahit, pedas dan juga asin, hmm pokoknya nano nano deh rasanya, rasanya ingin mengulang 10 tahun silam itu,

tok tok
suara ketukan pintu tiba tiba membuyarkan semua lamunanku yang sedari membayang diatas kepalaku, "palingan juga ibu" pikirku sambil turun dari atas tempat tidur menuju ke pintu kamar
"Iya bu, ada apa ?" tanyaku pada ibu
"faa, ada temanmu datang sama ommnya" jawab ibu
"temanku ?? sopo buk ??" lanang opo Wedok?" Sudah terbiasa ngomong jawa sama ibu
"lihat aja dulu, perbaiki pakaianmu yo nduk"
"ngih buk"

Aku tak terlalu memikirkan siapa yang ada di ruang tamu itu, aku keluar dengan setelah gamis putih bergaris hijau muda sepadan dengan jilbab berwarna hijau ku hampiri ibu dan bapak diruang tamu, kulihat ada ibu, bapak dan 2 orang laki laki asing sedang asyik bercengkrama bersama, pandanganku terpaku pada lelaki berkemeja biru muda itu,

Degg, tidak salah lagi dia adalah lelaki yang kutemui di toko buku bersama diba minggu lalu, Bari, ia dia adalah bari anggara, teman aliyah ku 10 tahun lalu, masya Allah, ada apa gerangan datang kerumahku ?? aku semakin tidak bisa mengontrol diriku, rasa gugup bercampur rasa tanda tanya campur aduk didalam diriku, kucoba menenangkan sejenak sebelum akhirnya aku ikut bergabung duduk bersama mereka karena di panggil ibuk dan bapakku,

aku hanya bisa menunduk, tak berani aku melihat wajah mereka semua, kulihat sekilas, bari juga menundukkan pandangannya dihadapanku,

Sekitar 1 jam lebih aku betah dengan posisi menundukku, tepat pukul 15.00 Wib bara dan omm nya pamitan dengan ibu dan bapakku,

aku masih saja duduk diam di kursi yang sejak tadii kududuki,
"Faa, ibu lihat bari anak  yang baik, toh kalian kan pernah 1 sekolah kan ?? 1 kelas lagi" Tanya ibu mendekatiku

"Bu, Menikah itu ibadah, Menikah itu Bukan sekedar Ijab Qabul, Menikah juga bukan tentang pernah atau tidaknya kita satu sekolah, tapi menikah adalah menyatukan 2 orang yang berbeda karakter menjadi satu, menikah itu membangun peradaban islam, Faa belom siap bu" jawabku masih saja menunduk

"Ya sudah, ibu dan bapakmu tidak akan memaksa mu nduk, karena yang menjalaninya nantikan kamu, jangan lupa minta petunjuk sama Allah ya nduk" cetus ibu yang begitu perhatian padaku

Aku tetap memikirkan hal kedatangan dia kerumahku, "Ya Allah, tolong yakinkan hatiku"

Beberapa hari kemudian, Bari datang lagi tapi sendirian, dia tidak mencariku melainkan mencari ibu dan bapakku, Aku mulai terpesona melihat tingkah dan sikapnya, begitu dewasa, yaa aku suka senyum liat dia berada di ruang tamu bersama bapak dan ibuku, jujur saja aku sering mengintip dia lewat pintu dapur

Kuingat sekali pernah waktu itu Bari datang ingin menemui ku, yaa layaknya "ANAK MUDA" jaman sekarang, aku ga mau keluar, aku menyuruh dia pulang dan bilang ke ibu dan bapakku bahwa aku tak ingin melihat dia kerumah ini lagi,

Ya, aku syok melihat tingkahnya waktu itu, apa maksudnya dia ingin menemui ku berdua saja walaupun di dalam Rumah, ya tiba tiba aku muak liat tingkah dia karena waktu itu,

aku curhat ke adekku yang dikenal sama bari juga di dunia maya, nisa namanya dan ternyata mendengar penuturan nisa bahwa Bari juga mengirim inboks ke nisa, dia bilang bahwa dia sangat mencintaiku, dia ingin ngomong 4 mata sama ku tentang keinginannya menikahiku, tapi aku tetap tidak suka dengan caranya yang seperti ANAK MUDA jaman sekarang "ahh pokoknya aku tidak suka dek" ucapku pada nisa

Selang beberapa hari, disaat hatiku memang telah mantap mengIyakan keinginannya, ya akhirnya dengan segala pertimbangan dan yang pasti itu semua karena Allah, aku dan diapun mengadakan Taaruf, Alhamdulillah juga, syukur tak henti kuucapkan kepada Sang Maha Segalanya, hanya butuh waktu 2 bulan untuk kami Taarufan, Khitbah dan Walimah

14 November 2011 aku telah resmi menjadi Istrinya dan dia telah resmi menjadi Suamiku, Resmi menjadi Imamku, yang akan mengantarku menuju Jalan yang di Ridhoi Nya, yaa Semua telah Halal, yang dulunya Haram sekarang telah halal, yang Dulu nya Berdosa sekarang malah Berpahala, Alhamdulillah, Puncak dari cinta itu adalah Menikah menurutku,

Tapii ada yang aneh diawal kami menikah, ya walaupun kita dulu 1 sekolah bahkan 1 kelas, tapi jujur saja bahwa dulu setiap jumpa dengan dia aku selalu tunduk tak melihatnya, apalagi dulu dia itu jelek,hitam kecil tapi sekarang udah berubah, makanya sempat tidak tau bahwa dia itu teman 1 kelas 10 tahun yang lalu.

Sudah 3 hari kami menikah, tapi aku belum berani membuka jilbabku di hadapannya, bahkan disaat tidur malampun aku masih mengenakan pakaian Muslimah, Untuk menghilangkan kecanggungan diantara kami, kami memulai pembicaraan mengenai teman teman semaya aliyah dulu

"Hmm, dek kamu masih ingat sama si toni kan ??"tanyanya memulai pembicaraan

"Iya, yang duduk di belakangkan ? yang sering di marahi pak Misril kan ?? "Jawabku sambil menatap matanya

"Iyaa, dia itu yang tau semua tentang aku" jawabnya sambil tertawa kecil"

"Tau tentang apa ??" tanyaku penasaran

"Iya, jadi waktu kelas 2 itu aku udah sama kamu dek, tapi aku malu ngomongnya ma kamu, gimana mau ngomong lah orang kamu aja setiap papasan sama ku selalu tunduk, pasti karena aku dulu itu item dan jelek kan dek ??" tanya hubby sambil mendekat denganku

Aku tertawa lebar melihat ekspresi hubby ketika  itu

"Iya, ko hubby tau ?? " tanyaku ngeledek

"Iya, 1 kelas juga tau kalo aku paling jelek waktu itu, tapi ga papa deh aku jelek yang jelas sekarang aku toh punya istri secantik yang di depanku ini" jawabnya sambil mengelus kepalaku

"ini jujur apaaa gomball yaa" tanyaku lagi

"hehehe, jujur donk, ga ada yang lebih cantik dari istriku" ucapnya sambil mencium keningku

Indah yahhh, PACARAN SETELAH MENIKAH

Selama 3 hari menikah, aku benar benar jatuh cinta pada Hubby, sangatt Jatuh Cinta padanya.....

Ya begitulah Pacaran Setelah menikah, Setiap aku membuka Mata, Rasa cintaku pada Suamiku Semakin bertambah setiap hari, rasanya ada aja hal yang membuat aku semakin mencintainya

Kusebut suamiku dengan panggilan kesayangan "Hubby"
Yaa, Hubby yang sangat kusayangi Karena Allah, Hubby Ana uhibbuka fillah fillah hubby

Sekarang Aku dan hubby sedang menunggu Hadiah terindah dari Allah itu, yaa aku ingin Ada Tendakan kecil di perutku, aku ingin Ada Malaikat kecil di dalam Rumah tangga kami, Aku ingin Ada syurga di Kakiku, Tapi aku tau bahwa Allah tau Mana Yang Terbaik Untuk UmmatNya, dan Aku yakin itu !!

Insya Allah, aku dan Hubby tetap optimis dengan kehadiran Malaikat kecil itu, Suatu hari nanti,

Sengaja aku ceritakan cerita indahku dan hubby kepada dek Nisa, hanya 1 tujuanku, yaitu karena aku tak ingin melihat kalian wahai Ukhtyku tersesat dalam Gemerlapnya Dunia Cinta yang Tak Halal, kau tau ukh ?? bahwa Wanita itu di ciptakan dengan banyak kelebihan, kau tau ukh ? kau begitu lembut dan indah, dan aku ingin kau tetap indah dalam keimananmu menjaga izzah yang ada dalam dirimu hingga saatnya tiba,

Ingat yah ukh, Wanita baik baik akan mendapatkan Laki laki yang Baik pula^^ itu JANJI Allah^^
Nisa, 18 Februari 2012