Sabtu, 18 Februari 2012

Hebat itu Suamiku (Indahnya Pacaran Setelah Menikah)

Perkara jodoh memang agak aneh yah, tapi walau begitu selalu ada kisah yang terukir dari indahnya sebuah ikatan PERNIKAHAN, ada yang menikah sama orang yang sama sekali tidak di kenalnya, ada yang menikah dengan teman masa kecilnya atau bahkan menikah dengan orang yang dulu adalah teman sahabatnya atau ada juga  yang menikah karena dulu 1 sekolah

Jika ditanya masa masa indah pernikahan itu, selalu ada senyum merekah menghiasi bibir, ya memang sangat indah karena menikah itu yang haram menjadi halal, yang dosa menjadi pahala, makanya bagi yang telah mampu sebaiknya Bersegeralah MENIKAH !!!

Siang itu, aku sengaja janjian bertemu dengan sahabatku di salah satu toko buku terkenal di kota ku, dengan gamis warna biru muda dan jilbab lebar warna biru tua, aku berangkat sendiri dari rumah sekitar pukul 10.00 Wib, sampailah aku di tempat yang telah kami janjikan sebelumnya

Tapi sebelumnya perkenalkan namaku "Hanifa Al-Mumtazah" biasa dipanggil dengan sebutan Hanifa atau Nifa, Sekarang aku Berusia 21tahun

Tak Tik Tak tik,
Waktu terus berjalan, sejam dua jam tak kulihat batang hidungnya juga, kuambil ponselku dan ku telpon dia ternyata dia masih didalam perjalan,maklum jakarta, kota termacet kalau menurutku

hmm, kunikmati majalah yang ada di depanku dengan sesekali melihat akun dunia mayaku


"Assalammualaikum Faaa" Suara itu membuyarkan kesepian toko buku sedari tadi, kulihat sesosok berjilbab merah jambu,hm cantik sekali

"Wa'alaikumussalam Baa" Kujabat erat tangannya sambil kukecup pipi kanan dan kirinya, agar rasa Persaudaraan semakin erat,

"Lama ga jumpa, kangen sama nifaaa, huhuuh" ucapnya sembari duduk di sebelah kursiku,

"Iya, nifa juga kangen sama diba, diba sekarang tambah cantik yaa, sudah pakai jilbab yah ?" tanyaku penasaran

"Alhamdulillah, udah beberapa bulan ini aku mengenakannya faa, aku pengen kayak kamu hehe"ledeknya sambil mencubit pipi ku

" Hu dasar, ga pernah berubah deh"


Sejam lebih kami menelusuri ruas demi ruas ruangan toko buku yang lumayan agak besar, tiba tiba kulihat diba sedang mengobrol dengan seorang laki laki seusia kami, aku memperhatikan lelaki itu "oh, mungkin teman 1 kampusnya"gumamku, tak lama diba memanggilku untuk berkenalan dengan laki laki itu, kulempar senyum seadanya dengan laki laki itu, lalu kutinggal mereka berdua, aku lebih asyik menikmati buku  yang ada di tanganku dari pada ngobrol yang ga jelas seperti itu


Aku mencoba meluruskan badanku yang seharian di ajak berdiri, kutengadah wajahku keatas langit langit kamar, sesekali kupejamkan mataku dan ternyata di dalam pikiran ku muncul 1 sosok wajah yang tadi siang kutemui, "Astaghfirullah" segera kutepis semua bayangan wajah itu,


Aku dikagetkan dengan suara hape  yang sedari tadi berdering didalam tas ku, ternyata diba yang menelpon

"Iya ba, ada apa ?" Jawabku males males

"faa, diba malam ini tidur dirumah nifa yah" ucapnya

"hmm, ya udah datang aja, " jawabku

"Okee, nifa ku,"


Kembali aku terdiam menelusuri kata hatiku, kenapa aku bisa mengingatkan laki laki itu, ya Allah, maafin aku, segera ku ambil wudhu untuk melaksanakan shalat maghrib, kucurahkan semua apa yang ada di hatiku,


Kira kira pukul 20.00 wib, diba masuk kedalam kamarku dan langsung melempar badannya di kasurku dan itu sangat membuatku kaget,

"faa, kamu tau ga lelaki yang kita jumpai di toko buku tadi ??" ucap diba memecah alunan murattal al-qur'anm yang sedari tadi kudengarkan

"emang kenapa dengan dia ?" tanya ku sok sok cuek

"kamu tau ga faa, kalo dia itu teman kita waktu di aliyah dulu, ingat ga ?? dia itu yang duduk di bangku nomor 2 dari belakang yang sebangku sama si toni, ingat ga ?? jawab diba mencoba mengingatkan memori ku yang mulai rusak


"iya, sekarang beda banget ya fa, sekarang udah tinggi, kulitnya juga sekarang udah bersih banget, ga kayak dulu" ceplos diba kepadaku

"Namanya juga kehidupan, harus ada yang berubah dan dirubah kan? perubahan itu perlu" kukuatkan lagi lantunan ayat al-qur'an yang tadi sempat kukecilkan

"dia mau menikah faa katanya sama kamu" ucap diba yang tidak begitu kedengaran di telingaku

"Alhamdulillah deh kalo gitu, semoga dia dimudahkan" jawabku cuek

"haa,jadi kamu mau faa??"tanya diba kepadaku

Langsung aku melihat kearah diba, "Maksudnya ?" tanyaku penasaran

"ga,, lupakan, udah ah ngantukk" diba mencium pipiku lalu tidur membelakangiku,
aku masih asyik dengan lantunan al-qur'an yang sedari tadi menemani ku

Seminggu berlalu dengan hari hari bersama diba sahabatku, Mengulang memori 10 Tahun lalu, ada manis, pahit, pedas dan juga asin, hmm pokoknya nano nano deh rasanya, rasanya ingin mengulang 10 tahun silam itu,

tok tok
suara ketukan pintu tiba tiba membuyarkan semua lamunanku yang sedari membayang diatas kepalaku, "palingan juga ibu" pikirku sambil turun dari atas tempat tidur menuju ke pintu kamar
"Iya bu, ada apa ?" tanyaku pada ibu
"faa, ada temanmu datang sama ommnya" jawab ibu
"temanku ?? sopo buk ??" lanang opo Wedok?" Sudah terbiasa ngomong jawa sama ibu
"lihat aja dulu, perbaiki pakaianmu yo nduk"
"ngih buk"

Aku tak terlalu memikirkan siapa yang ada di ruang tamu itu, aku keluar dengan setelah gamis putih bergaris hijau muda sepadan dengan jilbab berwarna hijau ku hampiri ibu dan bapak diruang tamu, kulihat ada ibu, bapak dan 2 orang laki laki asing sedang asyik bercengkrama bersama, pandanganku terpaku pada lelaki berkemeja biru muda itu,

Degg, tidak salah lagi dia adalah lelaki yang kutemui di toko buku bersama diba minggu lalu, Bari, ia dia adalah bari anggara, teman aliyah ku 10 tahun lalu, masya Allah, ada apa gerangan datang kerumahku ?? aku semakin tidak bisa mengontrol diriku, rasa gugup bercampur rasa tanda tanya campur aduk didalam diriku, kucoba menenangkan sejenak sebelum akhirnya aku ikut bergabung duduk bersama mereka karena di panggil ibuk dan bapakku,

aku hanya bisa menunduk, tak berani aku melihat wajah mereka semua, kulihat sekilas, bari juga menundukkan pandangannya dihadapanku,

Sekitar 1 jam lebih aku betah dengan posisi menundukku, tepat pukul 15.00 Wib bara dan omm nya pamitan dengan ibu dan bapakku,

aku masih saja duduk diam di kursi yang sejak tadii kududuki,
"Faa, ibu lihat bari anak  yang baik, toh kalian kan pernah 1 sekolah kan ?? 1 kelas lagi" Tanya ibu mendekatiku

"Bu, Menikah itu ibadah, Menikah itu Bukan sekedar Ijab Qabul, Menikah juga bukan tentang pernah atau tidaknya kita satu sekolah, tapi menikah adalah menyatukan 2 orang yang berbeda karakter menjadi satu, menikah itu membangun peradaban islam, Faa belom siap bu" jawabku masih saja menunduk

"Ya sudah, ibu dan bapakmu tidak akan memaksa mu nduk, karena yang menjalaninya nantikan kamu, jangan lupa minta petunjuk sama Allah ya nduk" cetus ibu yang begitu perhatian padaku

Aku tetap memikirkan hal kedatangan dia kerumahku, "Ya Allah, tolong yakinkan hatiku"

Beberapa hari kemudian, Bari datang lagi tapi sendirian, dia tidak mencariku melainkan mencari ibu dan bapakku, Aku mulai terpesona melihat tingkah dan sikapnya, begitu dewasa, yaa aku suka senyum liat dia berada di ruang tamu bersama bapak dan ibuku, jujur saja aku sering mengintip dia lewat pintu dapur

Kuingat sekali pernah waktu itu Bari datang ingin menemui ku, yaa layaknya "ANAK MUDA" jaman sekarang, aku ga mau keluar, aku menyuruh dia pulang dan bilang ke ibu dan bapakku bahwa aku tak ingin melihat dia kerumah ini lagi,

Ya, aku syok melihat tingkahnya waktu itu, apa maksudnya dia ingin menemui ku berdua saja walaupun di dalam Rumah, ya tiba tiba aku muak liat tingkah dia karena waktu itu,

aku curhat ke adekku yang dikenal sama bari juga di dunia maya, nisa namanya dan ternyata mendengar penuturan nisa bahwa Bari juga mengirim inboks ke nisa, dia bilang bahwa dia sangat mencintaiku, dia ingin ngomong 4 mata sama ku tentang keinginannya menikahiku, tapi aku tetap tidak suka dengan caranya yang seperti ANAK MUDA jaman sekarang "ahh pokoknya aku tidak suka dek" ucapku pada nisa

Selang beberapa hari, disaat hatiku memang telah mantap mengIyakan keinginannya, ya akhirnya dengan segala pertimbangan dan yang pasti itu semua karena Allah, aku dan diapun mengadakan Taaruf, Alhamdulillah juga, syukur tak henti kuucapkan kepada Sang Maha Segalanya, hanya butuh waktu 2 bulan untuk kami Taarufan, Khitbah dan Walimah

14 November 2011 aku telah resmi menjadi Istrinya dan dia telah resmi menjadi Suamiku, Resmi menjadi Imamku, yang akan mengantarku menuju Jalan yang di Ridhoi Nya, yaa Semua telah Halal, yang dulunya Haram sekarang telah halal, yang Dulu nya Berdosa sekarang malah Berpahala, Alhamdulillah, Puncak dari cinta itu adalah Menikah menurutku,

Tapii ada yang aneh diawal kami menikah, ya walaupun kita dulu 1 sekolah bahkan 1 kelas, tapi jujur saja bahwa dulu setiap jumpa dengan dia aku selalu tunduk tak melihatnya, apalagi dulu dia itu jelek,hitam kecil tapi sekarang udah berubah, makanya sempat tidak tau bahwa dia itu teman 1 kelas 10 tahun yang lalu.

Sudah 3 hari kami menikah, tapi aku belum berani membuka jilbabku di hadapannya, bahkan disaat tidur malampun aku masih mengenakan pakaian Muslimah, Untuk menghilangkan kecanggungan diantara kami, kami memulai pembicaraan mengenai teman teman semaya aliyah dulu

"Hmm, dek kamu masih ingat sama si toni kan ??"tanyanya memulai pembicaraan

"Iya, yang duduk di belakangkan ? yang sering di marahi pak Misril kan ?? "Jawabku sambil menatap matanya

"Iyaa, dia itu yang tau semua tentang aku" jawabnya sambil tertawa kecil"

"Tau tentang apa ??" tanyaku penasaran

"Iya, jadi waktu kelas 2 itu aku udah sama kamu dek, tapi aku malu ngomongnya ma kamu, gimana mau ngomong lah orang kamu aja setiap papasan sama ku selalu tunduk, pasti karena aku dulu itu item dan jelek kan dek ??" tanya hubby sambil mendekat denganku

Aku tertawa lebar melihat ekspresi hubby ketika  itu

"Iya, ko hubby tau ?? " tanyaku ngeledek

"Iya, 1 kelas juga tau kalo aku paling jelek waktu itu, tapi ga papa deh aku jelek yang jelas sekarang aku toh punya istri secantik yang di depanku ini" jawabnya sambil mengelus kepalaku

"ini jujur apaaa gomball yaa" tanyaku lagi

"hehehe, jujur donk, ga ada yang lebih cantik dari istriku" ucapnya sambil mencium keningku

Indah yahhh, PACARAN SETELAH MENIKAH

Selama 3 hari menikah, aku benar benar jatuh cinta pada Hubby, sangatt Jatuh Cinta padanya.....

Ya begitulah Pacaran Setelah menikah, Setiap aku membuka Mata, Rasa cintaku pada Suamiku Semakin bertambah setiap hari, rasanya ada aja hal yang membuat aku semakin mencintainya

Kusebut suamiku dengan panggilan kesayangan "Hubby"
Yaa, Hubby yang sangat kusayangi Karena Allah, Hubby Ana uhibbuka fillah fillah hubby

Sekarang Aku dan hubby sedang menunggu Hadiah terindah dari Allah itu, yaa aku ingin Ada Tendakan kecil di perutku, aku ingin Ada Malaikat kecil di dalam Rumah tangga kami, Aku ingin Ada syurga di Kakiku, Tapi aku tau bahwa Allah tau Mana Yang Terbaik Untuk UmmatNya, dan Aku yakin itu !!

Insya Allah, aku dan Hubby tetap optimis dengan kehadiran Malaikat kecil itu, Suatu hari nanti,

Sengaja aku ceritakan cerita indahku dan hubby kepada dek Nisa, hanya 1 tujuanku, yaitu karena aku tak ingin melihat kalian wahai Ukhtyku tersesat dalam Gemerlapnya Dunia Cinta yang Tak Halal, kau tau ukh ?? bahwa Wanita itu di ciptakan dengan banyak kelebihan, kau tau ukh ? kau begitu lembut dan indah, dan aku ingin kau tetap indah dalam keimananmu menjaga izzah yang ada dalam dirimu hingga saatnya tiba,

Ingat yah ukh, Wanita baik baik akan mendapatkan Laki laki yang Baik pula^^ itu JANJI Allah^^
Nisa, 18 Februari 2012



3 komentar:

  1. hidup untuk arang lain adalah sebuah kemulia'an..........
    bahwa qt belumlah hidup jika qt hanya hidup untuk diri sendiri.........
    memberi disa'at qt sedang sangat kesusahan adalah pemberian terbaik..............

    BalasHapus
  2. ya allh ap ornk yg trmsuk mendzholimi suamiku krn gk bs trma ats perjdohnku dn menelantarkn suamiku skrnk,,,,,,

    BalasHapus