Selasa, 28 Februari 2012

Mengumpulkan Puing Puing Impian Dijalanan

Ga tau kenapa tiba tiba ingin menulis masalah anak anak yang hidup di jalanan, mungkin karena dapat tantangan dari salah seorang kakak yang mengatakan bahwa aku cocok di bagian "Percintaan dan Sosial" #Eaaaaaa

Aku juga ga terlalu memikirkan itu, yang penting aku menulis, menulis dan menulis, ntah menulis apapun itu yang penting aku senang akan dunia  ini hehe.....

Hidup bersama debu debu jalanan dan panasnya terik matahari adalah hal yang sangat luar biasa dan mungkin aku takkan mampu melakukannya, Terik matahari ketika pulang dari kampus saja kadang membuatku mengeluh, sambil menutup bagian kepala agar tidak kena terik dan sedikit mengecilkan mata "Ya Allah panasnya" tapi coba kita lihat mereka, yaa mereka.... anak anak itu, adakah mereka mengeluh dengan panas dan abu jalanan itu ?? Ntah lah,

Dengan semangat membara, itulah yang kulihat sekilas dari wajah mungil adik adik yang kutemui tadi sekitar pukul 11.45 didepan kampus, Dengan Baju terusan bertali, ia berjalan sambil membawa tempat menyimpan barang barang bekas yang berhasil ia ambil dari tong ke tong sampah yang ia lewati bahkan tempat sampah itu lebih besar dari tubuh mungilnya, dengan sigap tangannya yang kecil mampu membawa beban itu, ahhh itu karena sudah biasa kali yah, itu yang ada dalam benakku,

Kulihat ia berjalan dengan semangat sambil sesekali mendendangkan lagu lagu artis terkenal saat ini, dan sebentar jongkok mengobrak abrik isi dari tong sampah itu, ya Allah apa tidak bau ya ?? ahh dan lagi lagi aku mengatakan "Mungkin sudah biasa"

Lalu bagaimana dengan kita ?? Ahh rasanya mustahil bagi kita mampu melakukan hal itu, apalagi untuk ukuran anak kuliah kayak saya T_T rasa Gengsi dan malu itu sangat besar pasti...


Selang beberapa menit kemudian, aku sudah berada di dalam angkot  yang akan membawa aku menuju rumah, seperti biasa aku kebagian Lampu Merah, dan mata ku tertuju kepada 2 orang anak kecil dan 1 orang pria dewasa yang menggendong salah satu dari 2 anak tersebut, ya pakaian kucel dan berwarna gelap karena di sebabkan abu abu jalanan yang telah menempel kebaju mereka, salah satu anak perempuan itu memakai jilbab, kalau dilihat lihat kira kira sekitar umur umur 4 taun dan yang di gendong kira kira umur 3 tahunan gitu, kulihat anak yang memakai jilbab merah itu dengan langkah yang pasti jalan sambil berlari kecil mengejar sang ayah dan adik yang di gendong sang ayah, sang adik tetap melihat sang kakak berjalan di belakang mereka, ahh ntah apa yang di ucapkan anak perempuan itu yang telah membuat adiknya tertawa terpingkal-pingkal di atas gendongan sang ayah,


Apa yang mereka lakukan di lampu merah itu ?? Ya, kita semua bisa menebak, dengan bermodal plastik permen yang di gulung bagian atasnya mereka berdua menjulurkan tangannya menengadah keatas sambil memasang wajah memelas dan wajah polos mereka, terbesit dalam pikiran ku, "apakah mereka mengerti apa yang mereka lakukan saat ini ?? lalu mengapa begitu tega sang ayah membiarkan anaknya meminta meminta belas kasih orang lain?? ya Lagi lagi jawabannya karena "PEREKONOMIAN HIDUP"...


Anak seusia mereka sudah mencari uang dan hidup di jalanan, lalu bagaimana dengan kita ?? lagi lagi aku malu terhadap diriku sendiri yang suka mengeluh, mengeluh dan mengeluh padahal di sana masih banyak orang orang yang lebih di bawah dari pada kita,


Anakanak seusia mereka seharusnya merasakan nikmatnya duduk di bangku sekolah, merasakan memakai seragam sekolah yang bagus, tas sekolah yang bagus dan teman teman, tapi apakah mereka pernah kecewa dengan jalan hidup yang telah di berikan Allah kepada mereka ?? Ntahhlahh


Ahh, Pikiran saya pun melayang, yaa rasanya saya ingin mendekap kalian adik adik kecil penuh dengan semangat, ya menyelamatkan kalian dari kerasnya kehidupan yang saya rasa belum pantas kalian dapatkan diusia kalian yang masih sangat kecil bahkan terlalu kecil.........


"Fabiayyi aalaa-i rabbikumaa tukadzdzibaan"
" MAKA NIKMAT TUHANMU YANG MANAKAH YANG KAMU DUSTAKAN"


Lagi lagi, waktu di perpustakaan, aku malah ngobrol dengan Rama, teman 1 kelasku, di bercerita katanya dia pernah di bawa kesuatu tempat sama teman prianya, dia juga awalnya bingung dengan tempat itu, dan ternyata itu tempatnya anak anak jalanan yang salah pergaulan, ya kalian tau istilah "NgeLEM" aku juga baru tau aktifitas itu dari rama, jadi katanya NgeLEM itu adalah menghirup lem kambing yang sering kita gunakan untuk ngelem sepatu apabila sepatu rusak atau koyak..


Warna lem kambing atau lem Got itu kan seperti warna Teh botol Sosro, nah mereka menghirup itu sampai warnanya berubah menjadi warna putih, lalu rama melanjutkan lagi, tiba tiba ada seorang laki laki yang menghirup itu juga melihat keberadaan rama disitu dan dia datang mendekati rama, karena rama takut dia sembunyi di balik tubuh teman prianya itu, dan teman prianya itu mengusir laki laki itu, lalu rama juga melanjutkan bahwa mereka yang sedang menhirup lem itu membawa mereka ke alam bahwa sadar mereka, mereka jadi suka berkhayal misalnya ada yang menggerakkan tangannya layaknya sedang mengendari mobil, Ah lagi lagi saya ingin mewawancarai mereka hikss


Lalu sekali lagi pertanyaan dalam benak saya muncul, pernah kah mereka berpikir gimana kehidupan mereka kedepannya ? atau pernahkah mereka berpikir apa yang terjadi apabila orang tua mereka melihat apa yang mereka lakukan ??

Lalu masih pantaskah kita mengeluh akan hidup indah yang diberikan Allah kepada kita ?? Rasanya TIDAK ada lagi alasan kita untuk selalu mengeluh mengeluh dan mengeluh,,,,,,

Masih pantaskah saya mengeluh ketika rasa capek pergi ke kampus tiap pagi ?? padahal taukah kita bahwa di luar sana banyak orang yang sangat menginginkan salah satu bangku yang saya duduki itu,

ahhh, Malu rasanya diri ini .............

Buat adik adik kecil nan penuh semangat, tetap semangat mengumpulkan puing puing impian itu meski dijalanan, ingat bahwa Allah itu Maha Tahu Apa yang Terbaik Untuk Kita, Tidak ada yang Tak Mungkin Jika Allah Sudah Berkehendak

tetap Semangattttttttttt


Nisa, 28 Februari 2012



2 komentar: