Rabu, 14 Juni 2017

Winda Ummu Abdillah Sahabatku

Bismillah.

Haiiii, kali ini mau nulis tentang sahabat lagiiii (kebanyakan nulis tentang sahabat sii nis, nulis tentang suami kapan ??) ahh elaa. Galau deh guee.

Aku kenal dia awal-awal masuk kuliah yaitu tahun 2011. Sebenarnya kenalnya pas belum masuk kuliah. Kenalnya di facebook, sama-sama mahasiswi baru jadi kepo nyoret-nyoret wall fanpage UMSU hihi jadi deh kenalan.

Sama seperti riri, sama-sama kenal di fb hanya bedanya kalau riri sekelas sama nisa, kalau winda beda kelas. Nisa kelas E, Winda kelas A.

Nisa lebih tau Winda duluan. Karena pada saat itu di fb Winda ada foto-fotonya jadi nisa bisa ngenali tapi Winda gak bisa ngenali Nisa hihihi karena gak ada fotonya pada saat itu.

Pertama kali jumpa Winda di kamar mandi Mesjid UMSU. Inget bangett pake baju Ospek, kemeja putih rok hitam plus kacamata hitam. Nisa pas liat senyum aja, gak pede nyapanya.

Singkat cerita setelah berminggu-minggu kuliah baru bisa ketemu itupun janjian. Pokoknya awal ketemu di depan gedung ekonomi deket sekret IMM (pada saat itu winda rajin di IMM, mau jadi anggota kalik yah win).

Winda ini orangnya ramah, rame, ceria. Setiap ketemu dikampus pasti nyapa "nisaa" kalau manggil pasti "nis menurut nisa cemana bla bla bla" (aslii ini aku ngetiknya berasa kedengeran suaranya hihi maa syaa Alloh kangen deh nisa)

Lupa semester berapa kita pernah sekelas, kebetulan ngambil mata pelajaran keatas dengan dosen yang sama. Disitulah nisa tau winda ikut ngaji di Hitzbut Tahrir Indonesia (HTI).
Pernah beberapa kali tanya "gimana menurut nisa tentang HTI ?"
Nisa jawab "winda masuk HT ?" terus nisa cuma jabarin point-point standart lah tentang HT yang nisa ketahui. Setelah itu emang gak terlalu mencampuri kali urusan winda untuk menentukan mau menuntut ilmu agama dimana.

Pernah winda pinjem gamis nisa warna hitam untuk acara di dauroh HTI. Dari situ nisa pikir ya winda emang uda mantap di HT.

Winda juga deket sama riri, pernah beberapa kali nisa, riri dan winda ngumpul dikamar winda mindahin file, (file apa nis ?? Ada dehh ahh kwkkwk masa lalu) btw, aslii ini nisa kangen. Kenapa dulu kita ngumpulnya gak di pondok denai itu. Sama-sama nuntut ilmu hmmm.

Winda lulus sama seperti riri 2015 bulan April sedang nisa lulus 2015 bulan Oktober.

Cukup lama 'berpisah' akhirnya 2017 bulan Maret atau Februari yaa. Tiba-tiba winda ngebbm nisa tanya macem-macem. Tentang Salafy !! Dari situ hidayah muncul. Maa syaa Alloh.

Winda ini memang gadis cerdas, semua detail ditanya. Sampai kedasar !!
Salafy itu apa, HTI itu gimana, Mu'tazilah apa nis, IM apa lagi itu, dan banyak lagi pertanyaannya yang membuat nisa juga belajar lagi setiap kali winda bertanya.

"Winda itu dengeri Ust. khalid, Ust. Syafiq, Ustadz-ustadz Rodja lah. Terus winda baca soal hukum gambar. Jelaslah hukum gambar itu Haram dan winda bingung kenapa para ustadz yang winda dengeri ceramahnya mereka juga selfi. Logika nya aja gambar yang dimaksudkan dilukis ya kan. Nah, dilukis kan itu mirip ya sama manusia, apalagi ini foto, lebih mirip lagi, kayak asli !! Itu kan sama-sama haram, disitu winda mikir ini kok begini. Winda tanya ke riri "riri dengeri rodja yah ?" riri jawab "enggak". Winda tanya nisa "nisa suka denger ustadz khalid" nisa juga jawab "enggak" disini winda makin bingung". Kurang lebih beginilah daya analisis winda dalam menganalisis sesuatu.

Ternyata dari analisis-analisis cerdasnya Alloh memberikan winda hidayah, Alhamdulillah.

Winda bilang mau hijroh, ternyata selama ini hanya tersibukkan dengan dunia, dunia dan dunia.

Sama seperti akhowat lainnya yang berasal dari keluarga awwam. Winda juga mengalami tekanan dari keluarga. Dari mama papa nya dan dari orang sekitarnya. Tapi dengan kekuatan dari Alloh winda mampu bertahan sampai sekarang ini.

April 2017 di minggu kedua, itulah pertemuan pertama setelah beberapa tahun gak ketemu. Di Mesjid Raya Brayan. Kalau dulu ngelihat pertama kali dengan kerudung saringan tahu (baca : jilbab paris hihi tipis beud itu) sekarang sudah pakai kerudung menutup dada dan tebal. Dengan gamis hitam kerudung biru dongker dan dengan kacamata hitamnya. Itulah pertama kali nisa ketemu winda dengan "wajah" yang baru.

Semangat menuntut ilmu nya sangat luar biasa. Nisa kadang ngerasa iri dan selalu termotivasi. Begitulah cara Alloh memupuk keimanan seseorang. Disaat nisa lagi futur, Alloh selalu kasih seseorang yang sangat bersemangat, bahkan semangatnya bisa menembus relung hati nisa sehingga nisa juga bisa semangat.
Maa syaa Alloh.

Jazaakillahu khoyron ukhti winda ummu abdillah. Tetap semangat menuntut ilmu, gigit sunnah ini dengan gigi geraham kita walau teramat berat dan sakit. Yakinlah ini yang terbaik dari Alloh.
Semoga kita selalu istiqomah dan akan berkumpul di Jannahnya Alloh.

Khayrunnisa' Ash-shalihah. Jum'at, 16 juni 2017.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar