Jumat, 16 Juni 2017

HUKUM-HUKUM YANG BERKAITAN DENGAN ZAKAT FITRAH

Dahulu orang orang membayar zakat fitrah mereka dengan bahan makan, di indonesia umumnya beras, namun sangat disayangkan makin kesini orang-orang membayar zakat fitrahnya dengan uang yang nilainya di cocokkan dengan harga beras.

Kalaulah Rasulullaah membolehkan hal ini, tentu akan kita temui penjelasan beliau 'alaihi sholatu wassalam dalam hadits-hadistnya, sebab di zaman beliau sudah ada mata uang.

Rasulullaah besabda:

فَرَضَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – زَكَاةَ الْفِطْر
ِ صَاعًا مِنْ تَمْرٍ ، أَوْ صَاعًا مِنْ شَعِيرٍ عَلَى الْعَبْدِ وَالْحُرِّ ، وَالذَّكَرِ وَالأُنْثَى ، وَالصَّغِيرِ وَالْكَبِيرِ مِنَ الْمُسْلِمِينَ ، وَأَمَرَ بِهَا أَنْ تُؤَدَّى قَبْلَ خُرُوجِ النَّاسِ إِلَى الصَّلاَةِ“

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mewajibkan zakat fitri berupa satu sho’ kurma atau satu sho’ gandum bagi setiap muslim yang merdeka maupun budak, laki-laki maupun perempuan, anak kecil maupun dewasa. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan untuk menunaikan zakat ini sebelum orang-orang berangkat menunaikan shalat ‘ied.”

(HR. Bukhari 1503)

Dari Abu Sa’id Al Khudri radhiyallahu ‘anhu dia berkata:

كُنَّا نُعْطِيهَا فِي زَمَن
ِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَاعًا مِنْ طَعَامٍ ،أَوْ صَاعًا مِنْ تَمْرٍ ، أَوْ صَاعًا مِنْ شَعِيرٍ ، أَوْ صَاعًا مِنْ زَبِيبٍ“

Dahulu di zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kami menunaikan zakat fitri berupa 1 sho’ bahan makanan, 1 sho’ kurma, 1 sho’ gandum atau 1 sho’ kismis.”

(HR. Bukhari 1437 dan Muslim 985)ٍ

“Atau 1 sho’ keju.” (Dlm riwayat lain dari Bukhari dan Muslim 985)

Jadi zakat fitrah tidak dapat diuangkan menurut dalil dalil yang ada. Menguangkannya sama saja halnya kita telah membuat perkara baru dalam agama ini, dan menyebabkan tertolaknya amalan !

HUKUM-HUKUM YANG BERKAITAN DENGAN ZAKAT FITRAH

Apakah boleh mengeluarkan zakat fitrah dalam bentuk uang?

Syaikh Ibnu Baaz rahimahullah berkata:
"Tidak boleh mengeluarkan dalam bentuk uang yang senilai zakat fitrah menurut pendapat kebanyakan ulama, karena menyelisihi apa yang ditetapkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan para sahabatnya radhiallahu'anhum"

Al-Fatawa 14/32.

Syaikh Ibnul Utsaimin rahimahullah berkata:
"Mengeluarkan dalam bentuk uang itu tidak sah, karena zakat itu diwajibkan dalam bentuk makanan"

Al-Fatawa 18/265.

Sumber : Majmu'ah Al-Barakah Maa Akaabirikum

Semoga Allohh mudahkan kita untuk memahami agama ini, dan beramal sesuai dengan yang telah Rasulullaah contohkan.

Aamiin

Allaahu a'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar