Kamis, 20 April 2017

6. Sebingkai Kado

Ikhwahfillah Hafidzakallahu

Memberikan sebingkai kado untuk orangtua memang sudah tidak banyak dilakukan. Akan tetapi, kiat ini ternyata sangat berhasil untuk menaklukkan hati orangtua. Apalagi di zaman sekarang ! Pasti orangtua akan kaget dan terheran-heran saat anaknya memberikan sebingkai kado. Pernah memberi kado untuk orangtua antum ??

Mungkin kiat ini terhitung lawas dan kuno. Namun, kalau memang kemungkinan berhasil, kenapa tidak ? Orangtua tidak akan melihat nilai dari kado tersebut. Sungguh !! Yang lebih bernilai adalah kita telah melakukan sesuatu yang sudah semakin jarang ditemukan kaum muda.

Lagi-lagi kita mesti berbagi cerita. Hanya saja, ana akan menceritakan secara makna dan menuriut bahasa ana. Boleh kan ?? Seorang sahabat kita, awalnya ditentang oleh orangtuanya karena ia aktif dikajian-kajian salaf. Tentu karena dia dianggap dianggap telah melawan arus adat dan tradisi masyarakatnya. Konfliknya sempat memuncak.

Suatu hari, sahabat kita mengirim sebuah kado untuk orangtuanya. Memang, sahabat kita berada di kota lain. Jauh dari kampung halamannya. Ibunya menangis haru saat membuka kado tersebut.

Sebuah cincin emas. Pas di jari manis sang bunda. Ada juga selembar surat disana. Sahabat kita mengungkapkan semua isi hatinya. Tentang cinta dan kerinduan kepada orangtuanya. Tentang usaha dia mengumpulkan uang, sedikit demi sedikit untuk membeli cincin emas tersebut.

Allahu Akbar !! Orangtuanya pun memberi kebebasan untuk memilih jalan kehidupan.

Akhirnya restu thalabul ilmi pun digenggam oleh sahabat kita ini. Kini, ia telah berkeluarga dan sedikit banyak telah membantu dakwah salafiyyah. Semoga Alloh mencurahkan tsabat dan istiqomah untuknya.

Duri Kelabu, Ustadz Abu Nashim Mukhtar Hafidzahullah, hlm. 88

Tidak ada komentar:

Posting Komentar