Rabu, 14 September 2011

Jalan yang Ditempuh Cinta


Tersebutlah seorang gadis
bernama Cinta

Diantara doa
yang sering ia panjatkan
adalah
“ya Alloh..
izinkanlah aku mencintai-Mu
lebih dari cintaku pada
apapun dan siapapun
di alam semesta ini”

Kemudian
Alloh mengujinya
dengan harta yang berkecukupan

Karena sejak kecil
Cinta telah terbiasa hidup susah
sederhana dan bersahaja
maka harta tak mampu membalikkan hatinya
hingga mendurhakai Robbnya
justru dia berupaya
memanfaatkan hartanya
untuk berjihad di jalan Alloh

Kemudian
Alloh mengujinya
dengan amanah kekuasaan

Kali ini
Cinta sedikit tergelincir
pada penyakit-penyakit hati
bernama riya’, ujub, dan takabur
namun berkat hidayah-Nya
alhamdulillah Cinta bisa kembali menata hati
menjalankan amanah-amanahnya
dengan ikhlash lillahita’ala

Kemudian
Alloh mengujinya
dengan seorang anak manusia
yang dicintai dan mencintainya

Kali ini
Cinta sempat tergoda
namun Alloh Yang Maha Bijaksana
mentakdirkan mereka
tak bisa bersama
”tak apa”, desis Cinta
”jika memang ini
jalan yang dipilihkan Alloh untukku
aku akan mentaati-Nya
dengan sepenuh keikhlasan”

Cinta terpekur
merenungi perjalanan hidupnya

Rupa-rupa ujian cinta
telah menerpanya
silih berganti
dalam kehidupan ini

Cinta mengejanya
mencari rahasia hikmah
yang diselipkan Alloh
dalam setiap peristiwa itu

Sejurus kemudian
Cinta tersenyum, lalu menangis

Lantas tertawa,
mentertawakan dirinya sendiri

”ya Alloh..
rupanya begini cara-Mu
mengabulkan doaku”, desis Cinta

”jika Engkau berkehendak
amat mudah bagi-Mu
untuk melimpahiku
dengan kekayaan, kekuasaan,
serta orang-orang yang kucintai”

”namun rupanya
Engkau mengganti itu semua
dengan sesuatu yang lebih baik”

”karena setelah kulewati
semua ujian itu
Engkau hadirkan sebuah rasa
yang indah tiada tara”

”Rasa tunduk, patuh
ikhlash, pasrah
dan berserah hanya kepada-Mu”

”Barangkali telah Engkau
izinkan aku
untuk mencintai-Mu
lebih dari cintaku
pada apapun dan siapapun
di alam semesta ini”

”Alhamdulillah..
terima kasih ya Alloh
aku merasa menjadi perempuan
yang paling bahagia
di dunia ini”

Begitulah..
dan sejak saat itu
Cinta selalu berdoa pada Alloh
agar senantiasa meneguhkan hatinya
dalam arahan dien
dan ketaatan
hanya kepada-Nya

(30 Juli 2008, Pk.21.21 WIB)

Hani Fatma Yuniar

2 komentar: