Selasa, 19 Februari 2013

LAPTOP HADIAH TAHAJJUD


LAPTOP HADIAH TAHAJJUD
" Gimana dengan keuangan nya dek ?" tanya murabbi waktu tarbiyah pekan lalu
Aku hanya menjawab sambil ketawa "Biasa kak, awal bulan yang mengenaskan" Semua kawan kawan satu halaqoh tertawa lepas,
"Tenang saja, minta saja lagi sama Allah kalau habis, Allah pasti kasih" Jawab murabbi dengan senyum menghiasi bibir mungilnya
" Iya kak, insya Allah" Jawabku
"Gimana dengan ruhiyah dek ?? Sehat atau ?? " Sahut murabbi yang selalu menanyakan hal itu setiap kali pertemuan
"Alhamdulillah, semoga semakin istiqomah dari waktu ke waktu" Jawabku seadanya
" Lail nya gimana dek ?? sudah bisa bangun tanpa alarm ?? Tanya murabbiku
" Alhamdulillah sudah semakin terbiasa kak, walau alarm masih di aktifkan tapi sekarang sudah bisa bangun duluan dari alarm " jawabku sambil mesem-mesem
Ya begitulah aktivitasku saat ini, selain kuliah aku aktif mengaji agar ruhiyah tetap terjaga dan lebih mendapatkan banyak teman jadi tidak merasa kesepian selain itu tarbiyah bisa mendekatkan kita kepada Allah
                                                                  ***
"Ayah, kayak nya kakak butuh laptop sekarang yah, banyak tugas yang harus di selesaikan dengan laptop " kutekan tombol kirim setelah memasukkan nomor ayah sebagai tujuan pengiriman, selang  beberapa menit ada 2 pesan di terima yang masuk ke inboks hapeku, yang satu dari sahabatku dan yang satu dari ayah, aku lebih memilih untuk membuka inboks dari ayah terlebih dahulu,
"Iya, kakak sabar dulu, ayah akan usahakan laptop kakak tapi mungkin tidak bisa bulan ini kak, kakak bantu do'a yah agar ayah murah rezeki dan selalu sehat" Tak terasa bulir air mata menetes membaca pesan singkat itu
" Iyah, Aamiin, Semoga ayah di sana baik-baik saja yah, kakak do'akan ayah mendapatkan yang terbaik, oia shalatnya jangan tinggal loh yah " Pesan terkirim
                                                                ***
Aku tersentak bangun karena salah seorang kakak kost membangunkan aku untuk meminta kipas yang berada disamping bantal tidur ku, memang malam itu sangat lah panas. Kulirik jam di handphoneku dan ternyata sudah jam 02.45. Kulayangkan mataku keatas memandangi asbes yang gelap karena tidak ada cahaya di ruangan itu, guling kekanan, kekiri itu adalah aktivitas jika tidak bisa tertidur lagi.
Selesai berwudhu aku mulai bermunajat padaNya, curhat padaNya dan saling berbicara dengan bahasa yang aku sendiri tak bisa mendefiniskan, Dia terasa begitu dekat dengan ku dimalam malam sepertiga itu,
"Ya Allah, kasih ayah rezeki agar ayah bisa beli laptop untukku, agar ayah bisa bayar uang kuliahku dan agar ayah mampu memberi kami nafkah yang halal,"
"Ya Allah, Beri juga ayah semangat dalam hatinya, baik semangat iman dan islam agar ayah selalu dan semakin istiqomah dalam meraih Ridho Mu"
Semua do'a malam itu tercurahkan hanya untuk ayah.........
Tepat pukul 03.20 menit tiba-tiba handphoneku bergetar tanda ada yang menelpon, aku berdiri dari sujudku “siapa yang telpon malam-malam gini” gumamku dalam hati.
“Ha, Ayah…..”
“Assalamu’alaykum yah, ada apa ? Jawabku memulai pembicaraan
“tidak ada apa-apa, kakak lagi apa ? kenapa belum tidur ? Jawab ayah sangat lembut
“Iya baru selesai tahajjud” Jawabku
“Ohh, ayah baru mau bangunin kakak agar tahajjud juga”Jawab ayah
“Ayah sudah tahajjud belum “? Tanyaku penasaran
“Alhamdulillah baru selesai kak, ya sudah kakak tidur, besokkan kuliah” Jawab ayah
“Iyah ayah, ayah juga yah, kirim salam sama mama dan adik-adik yah, Wassalammu’alaykum” Balasku
“Wa’alaykumussalam Warahmatullah Wabaraktuh” Tut Tut Tut. Pembicaraan pun terpotong
Ada sedikit senang dalam hati mendengar ucapan ayah malam itu, “Ayah, semoga kita mampu istiqomah selalu dan selamanya ya yah”
***
“ Jika kita menolong agama Allah, maka ingatlah Allah akan menolong kita dan jika kita jalan mendekatkan diri kepada Allah maka Allah akan lari untuk mendekati kita” ingatlah itu janji Allah dan akan selalu ku ingat sampai kapan pun. Aktivitas kampus, organisasi dan tarbiyah pun semakin berjalan dengan lancer dan seimbang.
Tugas di kampus yang sangat banyak membuat aku memang harus pandai-pandai membagi waktu, memang di rumah kost ku itu aku mempunyai kakak-kakak kost yang semuanya memiliki laptop, tapi tidak enak rasanya jika aku harus meminjam setiap aku mengerjakan tugas, ini yang membuat aku harus lebih sering ke warnet untuk sekedar mengerjakan tugas kuliah ku, tapi semua kujalani dengan ikhlas
***
“ Kakak uangnya sudah dikirim sama ayah, kata ayah kakak beli sendiri laptop yang kakak mau, semoga uangnya cukup yah kak” Ku kucek-kucek mata ku sambil membaca pesan yang dikirim adik pagi-pagi buta
“Ya Allah, benarkah ?? Alhamdulillah”Gumamku dalam hati

“Syukron yah dek, katakan pada Ayah, insya Allah uangnya cukup” balasku
Alhamdulillah sekarang laptop sudah di tangan, semoga bisa lebih bermanfaat dari sebelumnya !!!!

Diikut sertakan dalam lomba menulis cerpen bareng ahmad rifai rifan tapi ga menang hahaha :D